Update Corona di Subulussalam

Anggota DPRK Subulussalam Dorong Pemko Berani Buka Data Pasien Covid-19, Corona Bukanlah Aib

Menurut Bahagia, Covid-19 atau virus corona bukanlah suatu penyakit yang tergolong aib dan memalukan sehingga tidak perlu ditutupi.

Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Anggota DPRK Subulussalam, Bahagia Maha 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam melalui Gugus Tugas Covid-19 setempat diminta untuk membuka data warga bila ada yang terpapar virus corona.

Hal itu disampaikan Bahagia Maha, salah seorang anggota DPRK Subulussalam kepada Serambinews.com, Sabtu (15/8/2020), menyikapi mulai timbulnya kasus covid-19 di daerah tersebut.

Menurut Bahagia, Covid-19 atau virus corona bukanlah suatu penyakit yang tergolong aib dan memalukan sehingga tidak perlu ditutupi.

Sebab itu, ucapnya, membuka data pasien secara transparan bukanlah dalam rangka menyudutkan atau mengucilkan sang pengidap, tapi justru untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Sebab, tukas Bahagia, dengan dibukanya data pasien terpapar Covid-19, maka masyarakat lain dapat lebih waspada dan saling menjaga.

Semua Orang yang Masuk Subulussalam Harus Kantongi Surat Bebas Covid-19

Cuaca Buruk, Heli yang Ditumpangi Pangdam IM dan Wali Nanggroe Batal Terbang

Tim Polres Bener Meriah Selidiki Penyebab Kebakaran di Pasar Simpang Tiga, Ini Dugaan Sementara

"Sementara pasien yang terpapar Cvid-19 bukan dikucilkan tapi kita beri dukungan misalnya saling membantu berkirim makanan dan vitamin. Tapi datanya harus diketahui masyarakat agar tidak tertular,” ulasnya.

Lebih jauh, anggota DPRK ini mengaku sependapat untuk dibuatnya sebuah surat kesepakatan bersama seluruh stakeholder yang ada di Kota Subulussalam soal membuka data pasien Covid-19.

Transparan data ini, papar dia, berupa mempublis nama lengkap atau identitas serta alamatnya alias tidak lagi membuat inisial. Dengan demikian, lanjut Bahagia, masyarakat saling menjaga dengan menerapkan protokol kesehatan.

Dia mencontohkan kasus warga positif Covid-19 baru-baru ini, di mana ada 46 kerabat plus sejumlah tetangga yang dikabarkan kontak erat.

Jumlah itu, sebutnya, belum termasuk 47 tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota SUbulussalam yang juga pernah kontak dengan pasien.

Malam Ini, Man City vs Lyon Michael Owen Jagokan The Citizens

Era Kejayaan Ronaldo-Messi Berakhir, Tiba Saatnya Ucapkan Selamat Tinggal untuk Sepakbola

Gerard Pique Siap Tinggalkan Barca Pasca Dibantai Bayern Muenchen di Perempat Final Liga Champions

“Jadi kami dorong pemerintah memaksimalkan pencegahan dan memutus mata rantai Covid-19, ini salah satunya dengan membuka data pasien sehingga semua tahu dan dapat berjaga-jaga,” tukas Bahagia.

Di sisi lain, politisi Partai Amanat Nasional ini juga menyarankan, agar pasien covid-19 diperlakukan secara baik, sehingga tidak stres saat menjalani perawatan di ruang isolasi.

"Para kerabat atau tetangga juga saling membantu manakala ada yang terpapar virus corona. Tujuan kita semua sama untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Terus terang ini bukan penyakit rekayasa dan main-main apalagi konspirasi seperti anggapan orang,” pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved