Update Corona di Indonesia

Hoaks Jadi Ancaman di Tengah Pandemi Covid-19, Pegiat Literasi Digital: Saring Sebelum Sharing!

Informasi-informasi yang tidak akurat akan berdampak negatif dan merugikan bagi diri sendiri serta orang yang menerimanya.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Berita Hoax 

SERAMBINEWS.COM – Literasi media yang bersumber dari media sosial perlu dipelajari dan dipahami oleh masyarakat secara utuh.

Hal ini berguna untuk mewaspadai informasi hoaks yang beredar di tengah pandemi virus Corona.

Informasi-informasi yang tidak akurat akan berdampak negatif dan merugikan bagi diri sendiri serta orang yang menerimanya.

Dosen Psikologi UIN Jakarta, Ikhwan Lutfi menjelaskan bahwa hoaks dapat menimbulkan dampak psikologis bagi diri sendiri.

Seperti kecemasan, mengganggu eksistensi, serta menimbulkan ketidak percayaan pada diri sendiri, orang lain, dan pihak lainnya

Menurut Ikhwan, di masa pandemi sekarang ini, hoaks juga menimbulkan disobedient sosial atau ketidakpatuhan.

Mendagri Dorong Pemda Lakukan Inovasi untuk Tingkatkan Roda Perputaran Ekonomi Daerah

Malam Ini, Man City vs Lyon Michael Owen Jagokan The Citizens

Cuaca Buruk, Heli yang Ditumpangi Pangdam IM dan Wali Nanggroe Batal Terbang

“Hoaks di masa pandemi membuat munculnya disobedient sosial atau masyarakat tidak patuh, karena informasi yang diterima tidak benar,” ujar Ikhwan, Dikutip dari Covid19.go.id, Sabtu (15/8/2020).

Ia menambahkan, ketidakpatuhan tersebut dikarenakan masyarakat lebih memaknai alternatif informasi yang ada dibandingkan dengan informasi yang disebarkan. 

Faktor lain yang menyebabkan hal tersebut adalah perilaku malas dari sebagian masyarakat Indonesia.

Malas untuk melakukan cross-check terhadap informasi yang telah tersedia, sehingga menimbulkan sesat pikir serta cara berpikir yang pendek.

Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi), Lestari Nurhajati mengatakan isu politik, SARA, dan kesehatan menjadi ladang hoaks yang paling banyak tersebar di Indonesia.

Era Kejayaan Ronaldo-Messi Berakhir, Tiba Saatnya Ucapkan Selamat Tinggal untuk Sepakbola

Gerard Pique Siap Tinggalkan Barca Pasca Dibantai Bayern Muenchen di Perempat Final Liga Champions

Dalam sesi Bincang-Bincang Bersama Satgas Penanganan Covid-19, Lestari menuturkan ketika seseorang percaya terhadap isu yang salah namun dianggap benar, maka orang tersebut dapat melakukan tindakan-tindakan di luar kontrolnya. 

Untuk mengantisipasi hal tersbut, terdapat hal yang paling mudah untuk dilakukan oleh masyarakat, yakni melakukan verifikasi informasi yang diterima atau cross-check.

“Paling mudah, masyarakat harus melakukan verifikasi terhdapa informasi yang diterima, apabila banyak menggunakan huruf kapital, menggunakan kata ‘VIRALKAN’, terlalu bombastis, dan terlalu bersemangat menyampaikan sesuatu yang belum tentu benar itu biasanya mencurigakan,” kata Lestari.

Selain itu, masyarakat juga harus check and re-check dengan membandingkannya terhadap media yang sudah terverifikasi oleh dewan pers.

Perdamain UEA dan Israel Semata-mata untuk Bohongi Dunia, Pencaplokan Palestina Tak Akan Berhenti

Kupiah Meukeutop Teuku Umar Sangat Diminati Warga Luar Provinsi Aceh, Ini Penjelasan Pedagang Peci

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved