Berita Nasional
Iseng Jual Kotoran Singa, Kelompok Sirkus yang Nyaris Bangkrut Ini Tak Menyangka Dagangannya Laris
Mereka tak kehilangan akal untuk bisa bertahan, meski pertunjukan sirkus itu sendiri tak berjalan
Mereka tak kehilangan akal untuk bisa bertahan, meski pertunjukan sirkus itu sendiri tak berjalan
SERAMBINEWS.COM, MUNICH - Dampak pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai sendi ekonomi di dunia luluh lantak.
Virus yang berawal muncul di Wuhan, Cina, itu tak pandang bulu.
Semua sektor dibuatnya lumpuh, termasuk sektor-sektor hiburan seperti seni pertunjukan sirkus.
Namun tidak demikian dengan kelompok sirkus asal Jerman yang satu ini.
Kelompok ini tidak kehabisan akal untuk bisa mendapatkan penghasilan di tengah-tengah pandemi.
Mereka tak kehilangan akal untuk bisa bertahan, meski pertunjukan sirkus itu sendiri tak berjalan.
Apa yang menyebabkan kelompok sirkus ini bertahan?
• Wanita Pencari Kerang yang Hilang di Krueng Meureubo Ditemukan, Jasadnya Berada di Kedalaman 4 Meter
Yaitu dengan menjual kotoran singa sirkus yang mereka punya.
Dilansir dari Oddity Central, kelompok sirkus asal Munich bernama ‘The Krone Circus’ itu dilarang beroperasi selama masa pandemi.
Tentunya mereka harus mencari cara lain agar para hewan sirkus tidak kelaparan.
Karena itu, tercetuslah ide untuk menjual kotoran 26 singa dan harimau mereka seharga 5 euro (sekitar Rp 88 ribu) untuk satu toplesnya.
Ide ini awalnya hanya sebuah candaan untuk membuat orang tertawa tanpa ada maksud sebagai jalan keluar dari krisis Covid-19.
Tapi tak disangka, bisnis jual kotoran kucing besar itu justru laku keras.
• Di Aceh Besar, Pasien Covid-19 yang Meninggal Bertambah Jadi 8 orang, Ini Penjelasan Jubir Covid-19
Bahkan, kini toko kecil untuk menjual kotoran itu dibangun tepat di depan markasnya di Munich.
Pembeli yang tertarik dapat membeli stoples kotoran sebanyak yang mereka inginkan dari pukul 10.00 sampai 14.00 waktu setempat.
Percaya atau tidak, orang-orang membeli kotoran hewan-hewan buas itu bukan sekadar untuk candaan atau membantu kelompok sirkus tersebut.
Kotoran itu dibeli benar-benar untuk dimanfaatkan.
Rupanya kotoran singa dan harimau adalah pembasmi hama yang ampuh.
Banyak pembeli di Krone bersumpah mereka membeli kotoran tersebut untuk itu.
• VIDEO Warga Kompleks Bulog Tanjong Protes Rumah Isolasi Pasien Covid-19 di Tengah Pemukiman
"Saya diberi tahu itu membuat kucing menjauh dari tanaman," kata pawang singa Martin Lacey kepada Reuters.
"Sejak saat itu kami belajar bahwa itu juga bisa menjauhkan hewan dari mobil, di mana mereka biasa memakan kabel," lanjutnya.
Pawang singa itu menambahkan bahwa sedikit kotoran singa atau harimau yang diletakkan di tempat stategis dapat menjauhkan banyak hewan, seperti kucing hingga babi hutan.
Kemanjurannya sebagai pengusir hewan mendapat pujian dari netizen.
Kelompok sirkus itu pun mendapatkan uang yang dibutuhkan.
Tentunya itu adalah situasi yang saling menguntungkan.
• Pemusatan Latihan Timnas Indonesia Senior Berakhir, Begini Pesan Penting Ketua Umum PSSI
Namun, kesuksesan Krone nampaknya akan segera berakhir.
Sebab, setelah usahanya menjadi berita utama, sebuah kelompok hak asasi hewan di Jerman mulai melakukan protes.
Menurut outlet berita Jerman OVB Online, kelompok bernama Aktionsgruppe mengklaim telah menguji kotoran kucing besar di laboratorium.
Dari penelitian itu, ditemukan adanya bakteri yang sangat resisten yang dapat mempengaruhi satwa liar dan manusia.
Hal itu kemudian memicu pihak berwenang untuk mengambil tindakan.
• BPBD Dinilai tak Tanggap, Massa Datangi Pendopo Bupati Bener Meriah
Kelompok sirkus itu mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan sampel kotoran ke laboratorium.
Tapi pihaknya juga mencurigai bahwa klaim Aktionsgruppe sengaja dibuat-buat.
Martin Lacey mengatakan, Sirkus Krone telah menjadi incaran para aktivis sejak lama karena menggunakan binatang sebagai pertunjukan.
Sebagian dari hasil penjualan kotoran itu akan digunakan untuk amal guna meningkatkan kehidupan hewan peliharaan, Krone Circus mengumumkan.(*)
Artikel ini sudah tayang di Grid.ID dengan judul "Nyaris Bangkrut Gegara Pandemi, Kelompok Sirkus Ini Iseng Jual Kotoran Singa, Tak Disangka Dagangannya Sukses Besar"