Aceh Besar Lawan Covid 19
Pemkab Aceh Besar akan Isolasi Paramedis Positif Covid-19 ke Gedung IKM Samahani dan PKK Indrapuri
"Kita segera pindahkan 18 orang yang sempat menjalani isolasi di Gampong Tanjong ke Gedung IKM dan Gedung PKK Indrapuri," kata Iskandar.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mursal Ismail
"Kepanikan ini terjadi karena Pemkab Aceh Besar terkesan tidak memiliki road map penanganan orang yang terpapar covid-19,” kritik akademisi Unaya Aceh Besar, Usman Lamreung.
Hal ini sebagaimana disampaikan dalam siara pers kepada Serambinews.com, Jumat (14/8/2020).
“Contoh nyata, sejumlah orang terpapar Covid-19, malah ditempatkan menyatu dalam pemukiman warga sehingga menimbulkan keresahan publik sebagaimana laporan yang kami terima," kata Usman.
Semestinya, kata Usman, yang namanya isolasi adalah menjauhkan orang terpapar Covid-19 dari masyarakat sampai orang tersebut dinyatakan negatif corona.
"Ini kok malah membawa pasien positif corona menyatu dalam pemukiman warga, kan aneh," tandas Usman Lamreung.
Untuk itu, ia menyarankan, agar Pemkab Aceh Besar menghentikan segera kebijakan menempatkan isolasi pasien positif Covid di dalam perumahan warga.
Usman justru menyarankan agar Kompleks Meuligoe Wali Nanggroe yang terletak di kawasan Aceh Besar dan jauh dari pemukiman penduduk untuk dijadikan sebagai tempat isolasi pasien positif Covid-19.
Terkait hal ini, Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Aceh Besar, Drs Iskandar MSi mengakui, memang benar masyarakat protes terkait kebijakan rumah isolasi di pemukiman warga.
Tetapi, terang Iskandar, kebijakan ini mereka lakukan sebagai langkah darurat sesuai perintah undang-undang.
“Yang namanya darurat, tak perlu road map. Seandainya mereka kita pindahkan ke daerah lain seperti di Jantho, pasti sangat jauh sekali,” terangnya.
Ia menyebutkan, paramedis adalah garda terdepan yang melayani pasien terpapar Covid-19 di Aceh Besar.
“Dan mereka juga harus kita hargai, bukan kita kucilkan. Apalagi mereka berjuang membantu saudara kita dan terkadang mereka juga bisa jadi korban,” ucapnya.
Iskandar mengakui, kalau paramedis yang dikarantina di perumahan Gampong Tanjong ada yang keluar masuk.
Tetapi, tegasnya, tidak semua mereka terkonfirmasi positif virus corona.
“Namun, walaupun begitu kita sudah perintahkan Kadiskes Aceh Besar agar mereka tidak boleh keluar dan untuk membeli makanan, ada kita siapkan kurirnya,” pungkas Iskandar. (*)