Luar Negeri

Inovasi Peduli Lingkungan di India: Sampah Plastik Bisa Ditukar dengan Hand Sanitizer dan Masker

Masyarakat yang menukarkan 5 tanaman atau 5 kg plastik, termasuk botol plastik bekas, akan mendapatkan 2 masker dan 1 liter hand sanitizer dari bank.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
THOUGHT CO
Hand sanitizer 

SERAMBINEWS.COM - Kelompok kecil di Bengal, India telah menghadirkan sebuah inovasi unik dalam sistem bank sampah.

Inovasi tersebut tidak lain adalah sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap lingkungan, sekaligus pandemi Covid-19 yang masih menyerang negaranya.

Adapun perubahan yang mereka hadirkan antara lain ialah menukarkan sampah atau tanaman dengan hand sanitiser dan masker.

Melansir India Today pada Rabu (12/8/2020), inovasi dalam sistem bank sampah ini merupakan inisiatif dari kelompok Palla Road Palli Mangal Samity yang bermarkas di distrik Burdwan, Benggala Barat.

Masyarakat yang menukarkan 5 tanaman atau 5 kg plastik, termasuk botol plastik bekas, akan mendapatkan 2 masker dan 1 liter hand sanitizer dari bank.

Banyak masyarakat yang menunjukkan minat mereka pada konsep ini dan mulai mendekati bank sampah.

Perusahaan di India Mulai Terapkan Cuti Haid Bagi Karyawati dan Transgender

Ini mungkin terjadi karena selama masa lockdown, masyarakat memiliki banyak waktu untuk membersihkan rumah.

Selain itu, ada keuntungan lainnya yang diperoleh, yakni dapat ditukarkan dengan hand sanitiser dan masker.

“Sebuah inisiatif telah diambil dengan kesamaan dimana kami memberikan 1 liter sanitiser dan dua masker sebagai ganti 5 kg polythene atau 5 tanaman. Setiap orang dari Benggala Barat atau Bardhaman dapat mengklaim ini sebulan sekali sampai pandemi ini selesai,” kata Sekjen kelompok, Sandipan Sarkar.

Sandipan menambahkan, tujuan utama dari inovasi tersebut adalah membebaskan masyarakat dari polusi udara yang disebabkan oleh plastik.

Tapi secara bersamaan, inovasi itu juga diharapkan bisa mewujudkan masyarakat yang bebas dari Covid-19.

“Target kami adalah mendistribusikan ini ke 100 orang setiap hari, dan kami mendapatkan respon yang sangat baik,” ujar Sandipan.

Ayamnya Berkokok dan Buat Tetangga Merasa Terganggu, Warga Italia Didenda 200 Dolar

Bagi yang tidak bisa membawa plastik atau tanaman, tetap bisa mendapatkan hand sanitizer tersebut dengan membayarnya seharga 49 Rupee (sekitar Rp 10.000), selama masa penawaran dalam hitungan sebulan.

Akan tetapi, hand sanitizer yang diproduksi sendiri itu terbatas hanya bagi keluarga miskin yang tidak mampu membeli barang tersebut di luar.

Sementara sisanya diperuntukkan bagi kalangan keluarga dengan ekonomi menengah.

“Pembersih ini telah diproduksi oleh kami dan mengandung 80 persen alkohol, hidrogen peroksida, gliserin, dan air dan tidak akan membahayakan siapa pun,"

"Pembersih Kutir Bardhaman adalah produsennya. Ini dibuat dengan memperhatikan semua obat izinnya. Itu juga melalui uji mikrobiologi dan kimia, lalu akhirnya didistribusikan ke masyarakat, ” pungkasnya.

Plastik yang terkumpul kemudian akan digunakan untuk membuat batu bata yang ramah lingkungan.

Mengira Cokelat, Nenek Ini Makan Umpan Ikan Hias yang Disimpan di Kulkas

Sementara tanaman yang dibawa itu akan ditanam di sepanjang tepi sungai atau jalan.

Inovasi tersebut ternyata membuat para nasabah senang dan semangat untuk memanfaatkan layanan penukaran tersebut.

"The Samiti membagikan pembersih dan masker. Saya membawa botol air dan plastik apa pun yang dapat saya kumpulkan dari jalanan. Harga pembersih di pasaran sangat tinggi saat ini. Jika kita bisa mendapatkannya seperti ini, maka semua anggota di rumah akan dapat menggunakan pembersih,” kata seorang nasabah, Bisheswar Pal.

“Mereka membagikan masker dan pembersih dengan imbalan plastik dan botol. Saya telah membawa beberapa juga. Saya dari keluarga miskin. Saya benar-benar dapat membeli ini untuk perlindungan kami dengan harga yang lebih murah,” ujar nasabah lainnya, Chandra Pal.

Bagi negara tersebut, pertukaran plastik dan tumbuhan dengan masker dan pembersih ini sepertinya meruapakan hal baik yang perlu dicontoh oleh yang lainnya.

Sebab ditengah upaya melawan pandemi covid-19, secara bersamaan konsep peduli lingkungan juga tetap bisa dijalankan. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved