Viral Medsos

Beredar Video Penipuan Modus Update WhatsApp yang Kadaluwarsa, Apa Benar? Ini Penjelasan Pakar Siber

Sekilas, tampilan notifikasi ini terlihat meyakinkan, namun tautan di dalamnya justru mengarahkan pengguna ke situs palsu (phishing)

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Nurul Hayati
KOLASE SERAMBINEWS.COM/KOMPAS.COM/TANGKAPAN LAYAR TIKTOK
MODUS PENIPUAN - Tangkapan layar video edukasi yang berisi peringatan modus penipuan baru berkedok notifikasi update perangkat WhatsApp (kiri) yang beredar di media sosial dan ilustrasi aplikasi WA (kanan). (KOLASE SERAMBINEWS.COM/KOMPAS.COM/TANGKAPAN LAYAR TIKTOK) 

SERAMBINEWS.COM – Jagat media sosial kembali diramaikan dengan peringatan mengenai modus penipuan digital yang menyasar pengguna aplikasi pesan instan populer, WhatsApp.

Modus baru ini memanfaatkan notifikasi palsu yang mengklaim bahwa aplikasi pengguna telah kedaluwarsa (expired) dan harus segera diperbarui.

Peringatan ini ramai beredar, salah satunya diunggah oleh akun TikTok @bim.*** yang membagikan video edukasi pada Selasa (28/10/2025).

Dalam video tersebut, disampaikan bahwa penipu mengirim pesan palsu berbunyi, misalnya, “This version of WhatsApp has expired. Please go to the App Store to update”.

Sekilas, tampilan notifikasi ini terlihat meyakinkan, namun tautan di dalamnya justru mengarahkan pengguna ke situs palsu (phishing) dengan tujuan utama mencuri data pribadi.

Konten kreator dan YouTuber Mr Bert (@realmbert) juga ikut memperingatkan publik pada Rabu (29/10/2025) dengan menampilkan tangkapan layar serupa.

Ia menegaskan, tautan update palsu tersebut adalah jebakan.

"Kalau dibuka, maka semudah itu proses pencurian data dan pengambil alihan HP kalian sudah dimulai. Korbannya sudah dimulai," ujar Mr Bert dalam videonya.

Baca juga: Ada Modus Penipuan Baru, FBI Keluarkan Peringatan Serius untuk Pengguna WhatsApp

Mr Bert menekankan bahwa pembaruan aplikasi harus dilakukan melalui Play Store, bukan dari notifikasi mencurigakan tersebut, yang biasanya muncul saat menggunakan aplikasi pihak ketiga atau browsing website dengan malware.

"Jadi kalo kalian memakai WhatsApp dari sumber resmi notifikasi ini tidak akan keluar seharusnya,"imbuh Mr Bert dikutip dalam keterangan di video unggahannya.

Respons warganet pun beragam terhadap informasi tersebut.

Sebagian ada yang mengaku pernah menemui notifikasi serupa, sementara yang lain masih meragukan kebenarannya.

Lantas, benarkah ada penipuan bermodus update aplikasi WhatsApp

Pakar siber ragukan klaim modus penipuan update WhatsApp

Meskipun peringatan viral ini masif beredar, pakar keamanan siber, Alfons Tanujaya, menyikapi narasi tersebut dengan keraguan.

Alfons mengatakan, isu tersebut perlu dicermati ulang karena minim bukti pendukung yang jelas. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved