Ngobrol Wisata
Fadjar Hutomo dalam “Ngobrol Wisata Cak Ham” belum Rasakan Atmosfer Kopi di Bandara Takengon
Ternyata begini kesan Deputi IV Kemenparekraf Fadjar Hutomo saat menjejakkan kaki di Aceh.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Apa kesan masyarakat luar Aceh saat menjejakkan kaki di Aceh?
Deputi IV Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Fadjar Hutomo menyatakan, belum mendapatkan atmosfer yang khas dan berbeda dengan daerah lainnya.
“Saat mendarat di Takengon atau Banda Aceh, kita belum merasakan aroma kopi di bandara, padahal salah satu andalan pariwisata Aceh itu adalah kopi, terkenal kopi Gayonya,” kata Fadjar Hutomo yang akrab disapa Cak Tom dalam acara “Ngobrol Cak Ham” live di Facebook (FB) Hamdani Bantasyam dan FB Serambinews.com, Selasa (18/8/2020) malam.
“Ngobrol Cak Ham” acara yang digagas tokoh dan pengusaha Aceh Hamdani Bantasyam yang berdomisili di Surabaya, dalam episode ke-8 ini, khusus membincangkan soal pariwisata Aceh.
“Jujur belum merasakan atmosfir yang beda saat mendarat di Takengon atau di Banda Aceh dengan daerah lain. Belum merasakan atmosfir khasnya.
Kalau saya mengidentikkan Aceh itu sebagai kopi, harusnya aroma kopinya muncul di bandara, tapi belum ada,” ujar Cak Tom santai.
Ia mengaku sudah datang ke Banda Aceh dan Takengon. Saat tiba di daerah penghasil kopi, ia tertarik dengan proses kopi pasca panen dengan cara melakukan giling basah.
• Jang-Ko Desak DPRK Gunakan Hak Interpelasi Terkait Pelayanan Buruk Damkar di Bener Meriah
• Sesi Latihan Terasa Berbeda, Khabib Nurmagomedov Ungkap Kesedihan Ditinggal Sang Ayah
• 2.638 Pasien Gugurkan Kandungan, Janin Dibuang ke Kloset, Begini Cara Kerja Klinik Aborsi
Menurutnya, aktivitas seperti itu bisa dijadikan kekuatan dukungan pariwisata kopi di sana.
Cak Tom menyatakan, sebuah daerah menjadikan pariwisata sebagai andalan, adalah pilihan daerah masing-masing.
Kalau memang pariwisata jadi andalan maka harus ada dalam rencana induk pariwisata daerah (Riparda) dan di tingkat nasional Riparnas atau Rencana Induk Pariwisata Nasional.
“Kita dari Pusat akan dukung apabila suatu daerah menjadikan pariwisata sebagai andalan daerahnya. Jangan sampai, disebut andalan, tapi tidak tercermin dalam penganggaran di daerah,” ujar Cak Tom.
Menyinggung tenga potensi wisata halal di Aceh, Cak Tom menyatakan, potensinya luar biasa. Menurutnya, apapun pilihan sebuah daerah, maka daerah dimaksud harus fokus.
“Kalau wisata halal, bukan hanya tidak ada minuman keras atau makanan haram, tapi juga kebersihan toilet, air kran lancar, kebersihan dan sebagainya,” ujar Cak Tom.(*)
• Kemendikbud Beri Bantuan Pulsa Kepada Mahasiswa Agar Bisa Kuliah Daring, Ini Syaratnya
• Update Covid-19 di Aceh 18 Agustus 2020, Total 1.068 kasus, 30 Meninggal, 289 Sembuh
• Menkes Polandia Mundur, Usai Saudaranya Dituduh Korupsi Pengadaan Peralatan Medis Covid-19