Fakta Gempa Kembar Bengkulu, Terasa Sampai Singapura dan Serpong
Daryono menjelaskan dua gempa bumi yang terjadi pagi tadi di Bengkulu disebut dengan gempa kembar atau Doublet Earthquake.
Berdasarkan laporan yang diterima BMKG, ternyata guncangan gempa bumi paling jauh dirasakan lemah hingga Singapura dan Serpong.
Laporan dampak getaran dari guncangan gempa Bengkulu ini dialami oleh warga yang tinggal di lantai atas bangunan apartemen.
"Hal ini sangat mungkin terjadi akibat adanya vibrasi periode panjang (long period vibration) dari gelombang gempa," kata Daryono.
• VIDEO - Viral Seorang Ayah Berbusana Badut Ajari Anak Mengaji di Pinggir Jalan
5. Dipicu subduksi Lempeng Indo-Australia
Berdasarkan analisis BMKG, gempa kembar ini terjadi akibat dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Aktivitas ini terjadi dengan dislokasi atau patahan batuan yang terjadi pada bidang kontak antar-lempeng, tepatnya pada Segmen Megathrust Mentawai-Pagai dengan mekanisme sumber sesar aktif atau thrust fault.
6. Patut bersyukur
Daryono berkata, umumnya gempa bumi dengan mekanisme sumber sesar naik dengan kedalaman dangkal jika kekuatannya di atas M 7,0 dapat berpotensi tsunami.
"Patut disyukuri bahwa gempa kembar ini berkekuatan M 6,6 dan M 6,7 sehingga hasil pemodelan (menunjukkan) tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
7. Sudah 8 kali gempa susulan
Hasil monitoring BMKG hingga pukul 8.30 WIB, Rabu (19/8/2020) menunjukkan telah terjadi delapan kali aktivitas gempa susulan atau aftershock.
Adapun, magnitudo gempa bumi susulan ini bervariasi dari terkecil M 3,4 dan magnitudo susulan terbesar M 4,9.
8. Pernah terjadi di tahun 2007
Daryono menuturkan, gempa kembar yang terdekat dan pernah terjadi dua kali gempa yang hampir serupa.
Pertama terjadi pada Rabu dan Kamis, 12-13 September 2007, di mana Bengkulu dan Mentawai diguncang gempa berkekuatan M 8,4 dan M 7,8.