Luar Negeri
Rojo-ne, Kebiasaan Buruk Warga Okinawa yang Suka Tidur di Jalan, Polisi Pun Bingung Mengatasinya
Kebiasaan buruk seperti itu cukup sering terjadi di Okinawa, membuat pemerintah dan polisi setempat pusing mengatasi hal tersebut.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
Mereka adalah yang beruntung, tetapi ada beberapa kasus orang-orang ini ditabrak, beberapa di antaranya tewas tergelindas.

Tahun lalu saja ada 16 kasus kecelakaan mobil dilaporkan terkait dengan fenomena Rojo-ne, tiga korban meninggal tercatat.
Menurut laporan media lokal, selain mabuk berat, beberapa orang hanya berbaring di jalan untuk menenangkan diri, menggunakan trotoar sebagai bantal.
• Tolak Ganti Rugi Lahan, Seorang Petani Tetap Tinggal di Tengah Bandara Terbesar Kedua di Jepang
• Dipredikasi Salip Indonesia & Pakistan, Negara Ini Bakal Memiliki Populasi Muslim Terbesar di Dunia
Bahkan ada kasus yang tercatat, seorang wanita melepas semua pakaiannya, yang mengia dirinya telah di rumah.
Pelanggar Rojo-ne yang terbangun dari tidurnya bisa berbahaya.
Karena ada kasus di mana orang-orang yang berada di bawah pengaruh alkohol, bertengkar dengan mereka yang mencoba membantunya.
Alasan inilah polisi menyarankan pengemudi untuk menyalakan lampu darurat mobil mereka dan menelepon polisi, daripada mencoba membangunkan sendiri pelanggar rojo-ne.
Polisi Okinawa telah berusaha untuk mencegah kasus Rojo-ne dengan meningkatkan kesadaran tentang bahayanya fenomena tersebut melalui media dan radio lokal.
• Mantan Pilot Jet Tempur Bereaksi Atas Tuduhan Koleganya Bukan Pilot Wanita Pertama Jet Tempur India
• Kembang Desa Diperkosa Dua laki-lak sampai Pingsan, Polisi Temukan Bekas Ini di Tubuh Si Gadis
Bahkan mereka telah didenda hingga 50.000 yen (Rp. 7 juta), dan bahkan membuat malu mereka dengan membagiakn foto mereka ke media sosial.
Namun itu semua sia-sia, tidak ada yang berhasil, karena data menunjukkan bahwa kasus Rojo-ne terus meningkat.
Jadi, jika Anda sedang mengemudi di jalanan Okinawa, agar selalu memperhatikan jalan, seseorang mungkin menggunakannya sebagai tempat tidur mereka. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)