Berita Aceh Tamiang

BDR Dinilai tidak Efektif, Aceh Tamiang Wacanakan Beralih ke Konsep Belajar di Masjid

Kabupaten Aceh Tamiang berwacana akan mengganti konsep belajar dari rumah (BDR) dengan belajar di masjid (BDM).

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Seorang guru SD di Aceh Tamiang membawa papan tulis ke rumah siswa. Sistem belajar dari rumah (BDR) itu diwacanakan akan diganti dengan belajar di masjid (BDM). 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kabupaten Aceh Tamiang berwacana akan mengganti konsep belajar dari rumah (BDR) dengan belajar di masjid (BDM).

Selain membantu siswa menyelesaikan tugas dari guru, metode ini juga bertujuan memelihara agar ibadah para siswa tetap terjaga.

Bupati Aceh Tamiang, Mursil mengatakan, perubahan ini dilakukan setelah konsep belajar dari rumah yang dilakukan selama pandemi Covid-19 saat ini, dinilai tidak efektif.

Sebab, ujar Mursil, berdasarkan evaluasi, tugas yang diberikan guru kepada masing-masing siswa cenderung diselesaikan oleh orang tua murid.

“Bisa dibilang sekarang ini yang belajar orang tua. Tugas dari guru yang menyelesaikan orang tua. Ini kan tidak efektif,” kata Mursil kepada Serambinews.com, Kamis (20/8/2020).

Buka Pertemuan Virtual HUT TIM, Nova Paparkan Upaya Pengendalian Covid-19 di Aceh

Lab Unsyiah Batasi Pengujian Specimen Swab, Aceh Besar Dapat Kuota 25 Sampel Perhari

Cegah Covid, Pengamat Usulkan Pemerintah Aceh Harus Sediakan Mobil Swab PCR di Perbatasan Aceh-Sumut

Di sisi lain, Pemkab Aceh Tamiang juga belum berani mengambil risiko untuk melakukan belajar tatap muka, meski kini sudah berada di zona kuning.

“Kita tidak mau terlalu memaksakan diri, kalau dipaksakan nanti yang korban para pelajar juga. Makanya saya akan panggil Kadis Pendidikan dan Kadis Syariat Islam untuk membahas lanjutan metode belajar yang lebih tepat,” lanjut Mursil.

Secara pribadi, Bupati Aceh Tamiang ini akan menawarkan konsep belajar di masjid. Nantinya, ulas dia, masing-masing siswa dan guru akan dikumpulkan di masjid pada waktu Shalat Ashar hingga Shalat Isya.

Metode belajar ini, paparnya, akan dibagi dalam dua waktu, yakni mulai Ashar hingga Magrib mengerjakan tugas sekolah, disusul kemudian sejak Magrib sampai ke Isya dilanjutkan dengan mengaji.

VIDEO - Tak Sadar Direkam, Sepasang Monyet Ini Sedang Ciuman Mesra Layaknya Manusia

VIDEO - Detik-Detik Wanita Diduga Pembantu Ludahi Botol Berisi Susu Bayi

VIDEO - Detik-Detik Wanita Diduga Pembantu Ludahi Botol Berisi Susu Bayi

“Perlu saya perjelas, kegiatan ini sebenarnya hanya membantu siswa mengerjakan tugas yang dibagikan guru setiap pagi melalui handphone. Jadi bila ada yang tidak dipahami, sorenya bisa ditanyakan langsung kepada gurunya,” pungkas Bupati Mursil.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved