Perawatan Damkar
Direktur CI Pertanyakan Dana Perawatan Damkar BPBD Bener Meriah Tahun 2017-2019
Hanya beberapa unit saja yang ikut memadamkan selebihnya dibantu armada pemadam kebakaran Aceh Tengah dan Water Canon milik Brimob.
Penulis: Budi Fatria | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Budi Fatria I Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Bencana kebakaran yang terjadi di Pasar Simpang dan Kampung Ujung Gele, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah menuai polemik akibat mobil pemadam kebakaran tidak dapat membantu memadamkan api sepenuhnya.
Hanya beberapa unit saja yang ikut memadamkan selebihnya dibantu armada pemadam kebakaran Aceh Tengah dan Water Canon milik Brimob.
Direktur Cempege Institute (CI) Khairuddin kepada Serambinews.com, Jumat (21/8/2020) mempertanyakan keberadaan armada pemadam kebakaran milik Pemkab Bener Meriah, apakah rusak atau sengaja memang tidak digunakan.
"Kalau memang rusak bukankah sudah ada biaya perawatan, seharusnya mobil damkar harus stay di tempat karena bersifat emergency kapan saja bisa digunakan dan kalau memang rusak kenapa bisa, kan tidak sering digunakan hanya keadaan emergency saja," ujarnya.
Sepengetahuan dirinya, biaya perawatan atau pengadaan damkar dari 2017-2019 ada masalah, karenanya pemerintah harus bertanggung jawab akibat kelalaian.
• Ada yang Pertanyakan Masa Isolasi Bupati Dulmusrid Hanya 10 Hari, Ini Penjelasan Dirut RSUD Singkil
• Dinas Pariwisata Kabupaten Bener Meriah Kembangkan Objek Wisata di Pintu Rime Gayo
• Pengerjaan Konektivitas Pipa Utama - Reservoir Selesai, Air Mulai Mengalir, Tapi Masih Normalisasi
Dia sebutkan anggota DPRK Bener Meriah juga diminta jangan diam karena fungsinya sebagai pengawas anggaran.
"Jangan diam dan hanya mengurus pokir dari eksekutif lalu diam, ini kepentingan umat, saya juga menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Bupati Sarkawi dan kepada DPRK Bener Meriah,” tegasnya.
Sebelumnya, Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi merespons cepat dengan memberi penjelasan langsung bahwa pihaknya segera memperbaiki dan melakukan pengadaan damkar baru yang akan segera dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bener Meriah.
"Proses perbaikan damkar yang rusak juga sudah dilakukan, dan sudah siap untuk diuji coba,” tegas Bupati Sarkawi.
"Terus terang pada saat musbih kemarin damkar kita sedang dalam perbaikan dan hanya 2 unit yang bisa beroperasi, mengingat amukan api sangat besar saat itu, maka saya perintahkan BPBD untuk berkoordinasi dengan semua pihak, seperti dengan pihak Bandara, Brimob, termasuk BPBD Kabupaten Aceh Tengah untuk bisa membantu dalam memadamkan api, dan alhamdulillah mereka bersedia dan langsung menuju ke Bener Meriah saat itu untuk memadamkan api,” ungkap Bupati.
Menurut Bupati, terkait pengadaan armada damkar baru, ia sudah perintahkan SKPK terkait untuk berkoordinasi secara langsung ke Pemerintahan Provinsi Aceh dan Kementerian RI supaya diberikan armada baru.
“Bisa pinjam pakai, hibah atau apa pun bentuknya, yang penting damkar tersebut bisa dimanfaatkan dan dioperasionalkan di Kabupaten Bener Meriah,” kata Bupati Sarkawi.
Bupati juga mengharapkan bantuan masyarakat semua Reje Kampung, untuk membantu personel pemadam yang bertugas di lapangan.
"Jangan terulang lagi seperti kejadian yang kemarin, ada petugas kita yang dipukul dan dilempar dengan kayu dan sebagainya," ujarnya.
“Kita mengharapkan pengertian masyarakat, petugas kita ini bekerja sangat mulia untuk berusaha menyelamatkan masyarakat yang tertimpa musibah,” tambah Sarkawi.
Menurutnya petugas pemadam kebakaran harus dibantu agar kerja mereka di lapangan bisa lancar.
"Jangan ada lagi warga yang menghambat petugas, apalagi dengan kekerasan," harap Bupati sarkawi.(*)