Update Corona di Subulussalam

Warga Minta Data Pasien Positif Corona Dipublikasi Detail, Nama Hingga Alamat, Ini Alasannya

Hal senada disampaikan warga lainnya Z. Boangmanalu. Dia berharap agar ke depan manakala ada pengumuman orang positif covid-19 dapat dipublis detail.

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Bahagia Maha, Anggota DPRK Subulussalam 

Hal senada disampaikan warga lainnya Z. Boangmanalu. Dia berharap agar ke depan manakala ada pengumuman orang positif covid-19 dapat dipublis detail.

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Masyarakat Kota Subulussalam mendukung pemerintah untuk membuka data orang yang positif covid-19 guna mencegah penyebaran lebih luas.

Harapan itu disampaikan sejumlah warga kepada Serambinews.com, Kamis (20/8/2020) menyikapi mulai munculnya kasus covid-19 di daerah ini.

Gusmadi Munthe, seorang warga kepada Serambinews.com mengatakan sejatinya orang yang terpapar covid-19 diumumkan secara detail mulai nama bukan inisial hingga alamat.

Pembukaan data ini menurut Gusmadi agar masyarakat lain dapat berjaga-jaga, namun bukan berarti mengucilkan sang pasien atau keluarganya.

“Kenapa datanya tidak dibuat jelas aja, jadi kan warga bisa berjaga. Memutus mata rantai agar tidak tertular lebih luas,” kata Gusmadi. 

Hal senada disampaikan warga lainnya Z. Boangmanalu. Dia berharap agar ke depan manakala ada pengumuman orang positif covid-19 dapat dipublis detail.

Kasus Virus Corona Arab Saudi Sudah Mencapai 303.973 Orang

Pemukim Yahudi Tepi Barat Sebut Netanyahu Tipu Mereka, Tunda Pencaplokan Seusai Sepakat dengan UEA

Perbatasan Diperketat, Warga Luar yang Masuk ke Wilayah Subulussalam Harus Kantongi Dokumen Ini

Selain itu, dia juga meminta pemerintah langsung mengambil tindakan terhadap keluarga agar dalam rangka memutusa mata rantai penyebaran Covid-19.

Sementara warga lain, Subangun Berutu mengatakan sebenarnya tidak perlu memperlakukan seseorang berlebihan apalagi jika sudah jelas bebas covid-19 melalui swab.

Kemudian, Subangun menyampaikan jika seseorang misalnya reaktif berdasarkan rapid test sebaiknya menyampaikan kepada khalayak dengan menjaga jarak.

Yang terpenting, kata Subangun sebenarnya bukan memperlakukan seseorang itu berlebihan karena membuat orang ketakutan.

“Begitu juga kalau misalnya seseorang reaktif rapid test maka dia harus jujur. Memberitahu orang lain dan menjaga jarak. Inilah namanya menjalankan protokol kesehatan,” kata Subangun.

Subangun menceritakan pengalamannya mengikuti kegiatan di Jakarta belum lama ini. Di sana, kata Subangun syarat ikut acara harus memiliki surat keterangan sehat dan rapid test.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved