Luar Negeri
Enam Partai Politik Jammu dan Kashmir Berjanji Memperjuangkan Kembali Otonomi Khusus Kashmir
Sebanyak enam partai politik di Jammu dan Kashmir (J&K) India, Sabtu (22/8/2020) membuat kesepakatan bersama.
Dia juga memimpin partai politik pro-India tertua di Kashmir.
Ghulam Ahmed Mir, Ketua Partai Kongres J&K \mengatakan bahwa tindakan New Delhi tahun lalu sangat tidak konstitusional.
"Langkah-langkah tersebut berusaha untuk mendefinisikan kembali siapa kita," katanya.
Pemerintah Modi telah menyatakan perubahan tersebut untuk kepentingan publik dan keamanan nasional.
Termasuk untuk menghentikan ancaman dari Pakistan dan elemen anti-nasional.
India dan Pakistan sama-sama mengklaim Kashmir secara keseluruhan.
Muslim Kashmir umumnya mendukung tujuan pemberontak untuk menyatukan wilayah itu.
Baik di bawah pemerintahan Pakistan atau sebagai negara merdeka.
Pemberontak telah memerangi pemerintahan India sejak 1989.
Sejak itu, puluhan ribu orang tewas, termasuk warga sipil, militan dan pasukan pemerintah.
Hubungan antara India dan Pakistan semakin tegang di Kashmir sejak Agustus 2019 lalu.
India menuduh Pakistan mempersenjatai dan melatih pemberontak anti-India.
Pakistan membantahnya, dengan mengatakan pihaknya hanya menawarkan dukungan moral dan diplomatik.
Kepada pejuang dan warga Kashmir yang menentang pemerintahan India.
Ketegangan di Kashmir juga terjadi setelah pertempuran mematikan antara tentara India dan China pada 15 Juni 2020.
Insiden terjadi di sepanjang perbatasan yang disengketakan di Ladakh yang menewaskan 20 tentara India.(*)