Luar Negeri

Kakak Donald Trump Sebut Saudara Laki-lakinya Itu Tidak Stabil

Kakak perempuan Presiden AS Donald Trump, mantan hakim federal, dengan tajam mengkritik saudara laki-lakinya itu dalam serangkaian rekaman

Editor: M Nur Pakar
The Guardian
Maryanne Trump Barry dan Donald Trump dalam sebuah acara pada 2018. 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Kakak perempuan Presiden AS Donald Trump, mantan hakim federal, dengan tajam mengkritik saudara laki-lakinya itu dalam serangkaian rekaman yang dirilis Sabtu (22/8/2020).

Pada satu titik, dia mengatakan Presiden AS itu tidak memiliki prinsip.

Maryanne Trump Barry diam-diam direkam oleh keponakannya, Mary Trump, yang baru-baru ini merilis sebuah buku yang mengecam presiden,

"Terlalu Banyak dan Tidak Pernah Cukup: Bagaimana Keluarga Saya Menciptakan Manusia Paling Berbahaya di Dunia," kata Barry.

Mary Trump mengatakan bahwa dia membuat rekaman pada 2018 dan 2019, seperti dilansir AP, Minggu (23/8/2020).

Dalam satu rekaman, Barry (83) mengatakan dia telah mendengar wawancara 2018 dengan saudara laki-lakinya di Fox News.

Dia menyarankan akan menempatkannya di perbatasan untuk mengawasi kasus anak-anak imigran yang terpisah dari orang tua mereka.

“Basisnya, maksud saya Tuhan, jika Anda adalah orang yang religius, Anda ingin membantu orang. Jangan lakukan ini,” kata Barry.

Di titik lain dia berkata: "Tweet dan kebohongannya yang terkutuk, ya Tuhan."

Dia menambahkan: "Saya berbicara terlalu bebas, tapi Anda tahu. Perubahan cerita. Kurangnya persiapan. Kebohongan. Sialan."

Steve Bannon, Mantan Penasihat Donald Trump Diadili, Korupsi Dana Tembok Perbatasan Meksiko

Irak Masih Butuh Bantuan Pasukan AS Melawan ISIS, PM Segera Temui Donald Trump

Senator Kamala Harris, Cawapres Partai Demokrat Siap Hadapi Taktik Kotor Donald Trump

Barry juga terdengar menebak bahwa kakaknya tidak pernah membaca pendapatnya tentang kasus imigrasi.

Apa yang dia baca? Mary Trump bertanya pada bibinya.

Barry menjawab: “Tidak. Dia tidak membaca. "

Rekaman tersebut pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post.

Associated Press (AP) kemudian mendapatkan rekamannya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved