Luar Negeri

Partai Komunis China Bungkam Semua Agama, Bukan Hanya Islam, Tetapi Juga Kristen dan Budha

Penindasan agama telah meningkat di seluruh China sejak Presiden China Xi Jinping menjabat pada tahun 2013.

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Seorang remaja laki-laki memakai topeng dengan air mata darah dalam protes terhadap China atas perlakuan buruk ke Muslim Uighur di Brussels, Belgia pada Mei 2020. 

Agama Budha Tibet telah menjadi sasaran Beijing selama beberapa dekade karena itu adalah pilar utama identitas Tibet.

Represi itu telah meningkat di bawah Xi.

Puluhan ribu anggota partai telah dikerahkan ke kuil dan desa.

Dibawah inisiatif penjangkauan yang juga berfungsi sebagai program pengawasan.

Dan sejak 2016,  sebanyak 17.000 biksu dan biksuni telah diusir dari dua lembaga pelatihan utama dan dikirim ke pusat indoktrinasi.

Departemen Luar Negeri AS melaporkan, mereka dipukuli dan disetrum dengan tongkat listrik.

Chen Quanguo, anggota Politbiro yang mengawasi penumpasan di Tibet, dikirim ke Xinjiang pada 2016 untuk menggunakan pedoman yang sama terhadap Muslim Uighur.

Para tahanan dipaksa untuk mengatakan "tidak ada Tuhan, hanya ada Partai Komunis," kata Omer Kanat, kepala Proyek Hak Asasi Manusia Uighur yang berbasis di AS.

Hui, minoritas Muslim dari sekitar 10 juta orang di China tengah, kini mengalami nasib yang sama dengan Uighur.

Masjid mereka menjadi terancam, kubah dan menara dihancurkan dan azan telah dilarang.

Banyak orang Hui khawatir kamp konsentrasi akan datang berikutnya.

Satu-satunya keyakinan yang relatif tetap bebas adalah agama Budha Cina, yang dianggap asli.

Namun, itu juga sedang ditekan.

Pada tahun 2018, Biara Shaolin tempat kelahiran kung fu dipaksa untuk mengibarkan bendera nasional Tiongkok.

Hal itu untuk pertama kalinya dalam 1.500 tahun sejarahnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved