Luar Negeri

Partai Komunis China Bungkam Semua Agama, Bukan Hanya Islam, Tetapi Juga Kristen dan Budha

Penindasan agama telah meningkat di seluruh China sejak Presiden China Xi Jinping menjabat pada tahun 2013.

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Seorang remaja laki-laki memakai topeng dengan air mata darah dalam protes terhadap China atas perlakuan buruk ke Muslim Uighur di Brussels, Belgia pada Mei 2020. 

Sambil menekan para pedeta harus mematuhi peraturan partai, dengan mengatakan paus memerintahkan mereka untuk melakukannya.

Potret Bunda Maria telah diganti dengan potret Xi Jinping

Protestantisme adalah agama yang tumbuh paling cepat di Tiongkok.

Sehingga sangat mengkhawatirkan Xi.

Gereja yang terdaftar di negara bagian, Three-Self Patriotic Movement, mengklaim sekitar 39 juta penganut.

Tapi setidaknya 40 juta lainnya diperkirakan beribadah di gereja rumah bawah tanah.

Mendorong persentase orang Tionghoa yang Protestan hampir 6 persen, hampir sama dengan keanggotaan Partai Komunis.

Beijing bertekad untuk mengontrol pendeta.

Toko buku online telah dilarang menjual Alkitab karena pihak berwenang menyiapkan terjemahan Mandarin baru yang dikhawatirkan akan menghilangkan seluruh bab.

Para pendeta telah diperintahkan untuk menghadiri sesi pelatihan yang disponsori pemerintah.

Dimana mereka diberitahu bahwa di China pimpinan negara dan gereja mengikuti.

Ribuan gereja bawah tanah telah ditutup.

Pada mereka yang tetap terbuka, simbol pendeta telah dibersihkan, dengan salib dan Alkitab dibakar.

Kamera pengenal wajah telah dipasang sehingga pihak berwenang dapat melacak dan mengganggu jamaah.

Sebuah taktik yang dipelopori terhadap umat Budha di provinsi otonom di Tibet.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved