Berita Aceh Singkil

Merasakan Keseruan Berburu Burung Punai di Hutan Singkil

Bambu yang dilengkapi tali pancing itu diikat ke pohon dengan jarak 100 meter antartiang. Ada enam tiang bambu yang terpasang.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Burung punai yang berhasil ditangkap di hutan pinggiran Singkil, Aceh Singkil, Selasa (25/8/2020). 

Bambu yang dilengkapi tali pancing itu diikat ke pohon dengan jarak 100 meter antartiang. Ada enam tiang bambu yang terpasang.

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Sore itu langit Singkil, ibu kota Kabupaten Aceh Singkil, meredup pertanda waktu terbaik berburu burung punai.

Saat cuaca redup sangat cocok berburu punai, agar jaring sebagai jebakan tak terlihat oleh burung.

Saya bersepakat dengan Vetor dan Zazang penduduk Desa Teluk Ambun, Kecamatan Singkil, berburu punai.

Kami juga ditemani Muhamad Banjir, seorang bocah yang telah terbiasa ikut berburu punai.

Perjalanan dimulai dengan naik sepeda motor menuju hutan muda di pinggir permukiman penduduk.

Setelah itu lanjut jalan kaki melewati semak belukar. Berjalan 25 menit tibalah di lapak berburu punai.

Di lokasi telah berdiri tiang bambu menjulang ke angkasa tingginya sekitar 20 meter.

Bambu yang dilengkapi tali pancing itu diikat ke pohon dengan jarak 100 meter antartiang. Ada enam tiang bambu yang terpasang.

Modus Baru Peredaran Sabu di Rutan Sigli, Dimasukkan Dalam Bola Tenis

Diduga Terpapar Covid-19, Warga Pidie Dikebumikan Pakai Protokol Kesehatan, Ini Riwayat Penyakitnya

Pemilik Toyota Innova dan Fortuner Diminta Segera ke Bengkel Resmi, Ada Perbaikan

Kami menangkap burung punai menggunakan jaring ikan yang sudah dimodifikasi. Jaring itu dibentangkan dengan diikat ke tiang bambu antarujungnya menggunakan tali pancing.

Selanjutnya Vetor dan Zazang menghidupkan rekaman suara burung punai melalui telpon android yang diletakan di bawah jaring.

Kedua sekawan itu terbilang terampil. Pekerjaan membentangkan tiga gulung jaring selesai sekitar 20 menit.

Selanjutnya duduk santai sambil memegang tali pancing.

Tali harus dipegang, agar segera dilepas sehingga jaring jatuh ketika burung menabrak. Tujuannya supaya burung tergulung.

"Kalau jaring tidak dijatuhkan akan lepas lagi," kata Zazang.

Walau duduk santai pandangan jangan lengah. Mata harus mengawasi jika sewaktu-waktu gerombolan burung datang menabrak jaring.

Setengah menahan pekik, kami berlari mengejar punai yang tersangkut jaring.

Satu burung tertangkap jaring yang dijaga Zazang. Sesaat kemudian giliran jaring yang dijaga Vetor berhasil menjerat punai.

Selanjutnya benar-benar dibuat sibuk.

Berlari mengambil burung. Mengangkat jaring dan menurunkan kembali ketika ditabrak burung.

Jaring yang dipasang Zazang, paling banyak menjerat punai. Namun karena berkelompok tetap dikerjakan bersama.

Sekitar sejam waktu efektif berburu burung antarapukul 17.30 WIB sampai pukul 18.30 WIB.

Keringat membasahi sekujur tubuh. Beruntung Vetor dan Zazang terampil.

Dalam hitungan detik burung berhasil dilepas dari perangkap. Selanjutnya masuk ke dalam baju sebelum dimasukan ke tempat khusus.

Di lokasi berburu punai bukan hanya kami. Ada warga lain ikut bergabung.

Punai yang ditangkap merupakan jenis besar dengan bulu warna hijau, kaki merah dan ujung paruh putih.

Waktu berburu pagi buta dan sore. Pilihan waktu itu bukan tanpa alasan.

Pagi burung punai terbang dari tempat tidur. Sementara sore terbang menuju peristirahatan.

Selain itu, saat pagi dan sore jaring sebagai penjerat tak terlihat oleh burung.

Warga menangkapnya selain untuk dikonsumsi juga dijual ke rumah makan.

"Biasanya dijual ke pengepul Rp 7 ribu per ekor. Kalau di rumah makan per ekornya mahal," ujar Vetor.

Burung punai di restoran ternama di Aceh Singkil, merupakan menu favorit.

Masaknya cukup digoreng pakai sambal. Boleh juga digulai.

Kendati seru dan laku dijual warga tak lantas melakukan pemburuan besar-besar.

"Istilahnya menyalurkan hobi saja tapi dapat rezeki," ujar Vetor.

Hari menuju gelap pada Selasa (25/8/2020). Tanda harus mengakhiri keseruan perburuan burung punai.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved