Pelintas Rawan Jatuh di Jembatan Gantung Tangse, Pidie, Warga yang Sakit Ditandu Menerobos Sungai

"Selama ini kalau adanya orang sakit dan wanita hamil, harus ditandu dengan kain sarung menerobos aliran sungai," jelasnya.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pelintas jembatan gantung Dusun Geunie, Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Pidie rawan jatuh, akibat lantai telah lapuk dan patah.

Jembatah penghubung sepanjang 95 meter itu, melintasi Sungai Geunie di dekat jalan nasional Tangse - Geumpang.

Pantauan Serambinews.com, Rabu (26/8/2020), menemukan kayu sebagai lantai jembatan telah lapuk.

Juga sebagian besi bagian bawah sebagai penahan kayu lantai jembatan telah lepas.

Tak hanya itu, dua besi penahan leger jembatan arah ke Dusun Geunie telah keropos sehingga rawan putus.

Karena setiap saat, memikul beban warga yang melintas menggunakan sepeda motor.

• Warga Kontak Jenazah Positif Covid-19 Masih Isolasi di Beutong, Begini Ceritanya

Di jembatan gantung itu tidak sepi dari warga yang melintas, mengingat jembatan itu sebagai alternatif bagi masyarakat.

Baik digunakan warga saat pergi ke kebun, maupun dilintasi orang tua saat mengantar anaknya ke sekolah.

Juga dilintasi murid SDN Geunie yang saban hari menggunakan jembatan gantung itu.

Anak-anak kecil itu berlarian di atas jembatan saat pulang, tanpa menghiraukan maut mengintainya.

"Belum adanya warga yang jatuh dari jembatan Gantung Geunie, termasuk murid SDN Geunie yang melintas di jembatan itu," kata Kepala Dusun Geunie, Gampong Lhok Keutapang, Agussalim, kepada Serambinews.com, Rabu (26/8/2020).

• PDAM Gunong Kila Minta Rp 15 M Lagi

Ia mengungkapkan, jembatan gantung itu telah direhab 15 tahun lalu oleh Pemkab, tapi sekarang telah rusak lagi.

Sebut Agussalim, jembatan Gantung Geunie hanya bisa dilitasi roda dua, sementara roda empat harus mengarungi Sungai Geunie.