Luar Negeri

Facebook Tutup Akun di Pakistan, Sebar Propaganda ke India dan Berita Bohong

Raksasa jejaring sosial Facebook menyatakan telah menutup 453 akun, 103 halaman, 78 grup, dan 107 akun Facebook dan Instagram di Pakistan.

Editor: M Nur Pakar
InsideHook
Bos Facebook, Mark Zuckernberg pada 2018 

SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Raksasa jejaring sosial Facebook menyatakan telah menutup 453 akun, 103 halaman, 78 grup, dan 107 akun Facebook dan Instagram di Pakistan.

Facebook menilai karena menyebarkan informasi yang salah dan kebencian.

Pemerintah India, Selasa (1/9/20200 menyalahkan Pakistan karena menyebarkan berita bohong melalui platform Facebook dan Instagram.

Misi Permanen India untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu (2/9/2020) mengatakan:

"Akun Facebook dan Instagram di Pakistan digunakan untuk melaporkan situs dan akun yang mengkritik India."

"Propaganda berbahaya, informasi yang salah, #infodemik, berita bogong," tweetnya di PBB, lansir HindustanTimes.

"Sebut saja apa yang Anda bisa laporkan dari @stanfordio tentang propaganda yang termotivasi dari Pakistan." tambahnya..

"Kebenaran akan terlihat di seluruh dunia," klaimnya.

Tweet mengutip laporan Stanford Internet Observatory (SIO).

Sebanyak 103 Halaman Facebook, 78 Grup Facebook, 453 akun Facebook, dan 107 akun Instagram dihapus pada 31 Agustus 2020

Mereka dinilai karena berprilaku tidak autentik secara terkoordinasi.

Langkah itu dilakukan setelah Facebook membagikan sebagian dari jaringan ini dengan SIO.

Untuk melakukan penyelidikannya sendiri dan SIO mengeluarkan laporannya.

Sesuai SIO, jaringan akun media sosial yang berbasis di Pakistan memposting pesan nasionalis Pakistan dan juga mengkritik pemerintah India.

Gambar perwakilanFacebook memperbarui persyaratan layanannya, dalam upaya menghindari tuntutan hukum

"Banyak Halaman dan Grup memposting konten nasionalis Pakistan, memuji Inter-Services Intelligence (ISI) badan Intelijen Pakistan," kata laporan SIO.

"Postingan juga mengkritik Partai Bharatiya Janata (BJP) dan Perdana Menteri yang berkuasa di India. Narendra Modi," tambahnya.

"Bahkan sering mengejek penanganan Modi terhadap pandemi Covid-19, "kata laporan SIO.

Pada Rabu (2/9/2020) Perwakilan dari Facebook muncul di hadapan komite Senat AS>

Facebook dapat tuduhan bahwa raksasa jejaring sosial itu mengizinkan konten kebencian.

Yang diposting oleh anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) India dan pemimpin sayap kanan untuk Pakistan.(*)

Sedang Ramai di Facebook, Begini Cara Mudah Bikin Avatar Keren Biar Lini Masa Kamu Tidak Bosenin!

Pria Ditangkap Atas Dugaan Hina Ulama Aceh via Facebook Ternyata PNS KPLP Pelabuhan Calang Aceh Jaya

Facebook Serambinews.com Siarkan Silaturrahim Hijriah Taman Iskandar Muda, Ini Para Pematerinya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved