Berita Pidie

Kisah Nek Khatijah di Pidie Tinggal Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Sering Was-was Saat Angin & Hujan

Hari demi hari, sang nenek harus rela tinggal dalam gubuk kecil nan ringkih dengan hanya ditopang delapan batang bambu, sehingga rawan rubuh.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Nek Khatijah berdiri di depan gubuknya di Gampong Creung, Kecamatan Batee, Pidie, Rabu (2/9/2020). 

Laporan Muhammad Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Wanita lanjut usia (lansia) warga Gampong Creung, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie tinggal sebatang kara di gubuk reyot.

Khatijah binti Ishak (68), nama nenek itu, tidak menyangka harus menjalani hidup susah sejak suami tercintanya dipanggil menghadap sang Maha Pencipta, sepuluh tahun lalu.

Hari demi hari, sang nenek harus rela tinggal dalam gubuk kecil nan ringkih dengan hanya ditopang delapan batang bambu, sehingga rawan rubuh.

Tak hanya itu, istana kecil Nek Khatijah juga beratap daun rumbia serta berdinding triplek bekas yang telah koyak dan dipasang begitu saja di gubuknya.

Sehingga saat angin dan hujan terjadi, Nek Khatijah yang sendirian tinggal di gubuk tanpa diterangi listrik, sering gelisah dan was-was jika sewaktu-waktu gubuknya bisa ambruk.

Begini Perkembangan Program Bayi Tabung, Zaskia Sungkar dan Irwansyah

Sering Cekcok, Suami Bunuh Istrinya: Ditelanjangi agar Dikira Korban Perkosaan

Apes! Tanpa Kode, Kerbau Tiba-Tiba Seruduk Polisi Sampai Jatuh dari Motor

Jika hujan sangat lebat, Nek Khatijah tidak bisa memejamkan matanya karena air hujan menerobos masuk ke dalam gubuk lansia itu.

Nek Khatijah yang meratapi nasibnya itu mengaku tidak tahu harus mengadu ke mana. Satu anak perempuannya yang telah kawin yang juga hidup serba kekurangan dan telah dibawa suami ke desa lain.

Dalam kondisi serba sulit, Nek Khatijah mendatangi Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Pidie untuk menyampaikan keluh kesah terkait kondisi rumahnya.

Untuk membangun baru atau merehab rumah, Nek Khatijah mengaku, dirinya tidak sanggup karena wanita itu hanya bekerja sebagai buruh tani.

Jangankan untuk membangun rumah, untuk kebutuhan makan sehari-hari sangat susah. Terkadang Nek Khatijah harus menerima bantuan dari tetangganya.

Resmi Meluncur Realme X7 dan Realme X7 Pro dengan Layar 120 Hz, Cek Harga dan Spesifikasi

Artis Adly Fairuz Banting Stir ke Politik, Ternyata Bukan Cucu Wapres Maruf Amin

Logo RANS Milik Raffi Ahmad di Badan Pesawat Garuda, Dirut Garuda: Kondisi Susah, Kita Harus Kreatif

Ketua YARA Perwakilan Pidie, Junaidi Razali SH kepada Serambinews.com, Rabu (2/9/2020), mengatakan, Nek Khatijah melaporkan kepadanya karena wanita lansia itu tinggal di rumah tidak layak huni.

Ironisnya, ujar Junaidi, lansia ini juga tinggal sebatang kara dalam rumah sangat kecil dan sempit serta berpotensi ambruk ketika adanya angin kencang.

Menurut Ketua YARA Perwakilan Pidie ini, Nek Khatijah sudah sepuluh tahun tinggal di rumah kecil itu ketika suaminya telah meninggal.

"Kami sangat berharap bantuan Baitul Mal Pidie atau donatur untuk membantu membangun rumah bagi wanita tua itu. Tanah tempat tinggal Nek Khatijah saat ini adalah warisan orangtuanya," ucap Junaidi.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved