Perjalanan Panjang Timor Leste, dari Tangan ke Tangan Penjajah Menuju Kemerdekaan
Negara yang kini bernama resmi Republik Demokratik Timor Leste ini memiliki sejarah pelik, jatuh dari tangan ke tangan penjajah selama beratus tahun
Setelah Jepang kalah pada perang dunia II, Portugis kembali menguasai Timor Leste hingga 1975.
Pada 1975 ketika terjadi Revolusi Bunga di Portugal, Gubernur Portugis di Timor Leste, Lemon Pires, meminta Pemerintah Portugis untuk mengirimkan bantuan.
Tapi permintaan itu tidak ada jawaban, sehingga gubernur menarik pasukan ke salah satu pulau di Timor Leste, yakni Pulau Kambing.
Akibat dari revolusi bunga tidak hanya mengacaukan kondisi politik dan perekonomian Portugal.
Pada 28 November 1975, Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaan dari Portugis.
Kemerdekaan wilayah Timor Leste diumumkan oleh Front Revolusi untuk Timur Leste Merdeka (Fretilin) yang merupakan salah satu partai di Timor Leste.
Fretilin mendeklarasikan Timor Leste sebagai Republik Demokratik Timor Leste.
Namun malang bagi Timor Leste katena kemerdekaan ini ternyata berlangsung sementara.
Lepas dari Bangsa Eropa dan Jepang, tidak mudah bagi Timor Leste untuk berdiri menjadi negara sendiri.
Pasalnya, tak lama setelah deklarasi kemerdekaan itu, giliran pasukan Indonesia datang.
Pada 1976, Indonesia menyatakan jika Timor Leste menjadi bagian negara Indonesia sebagai Provinsi Timor Timur.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk melakukan pembangunan di Timur Leste.
Namun ada golongan yang tidak puas dan melakukan tindakan separatis.
Dikutip dari Kompas,com, setelah lepas dari Portugis terjadi kekosongan kekuasaan di Timor Leste.
Kekosongan ini diisi oleh partai pro kemerdekaan dari akar rumput, yakni Fretilin.