Perjalanan Panjang Timor Leste, dari Tangan ke Tangan Penjajah Menuju Kemerdekaan
Negara yang kini bernama resmi Republik Demokratik Timor Leste ini memiliki sejarah pelik, jatuh dari tangan ke tangan penjajah selama beratus tahun
Mereka mengambil peran semi-pemerintah. Namun tindakan itu mendapat reaksi keras dari partai-partai lain yang memiliki misi masing-masing.
Pada waktu itu partai di Timor Leste ada tiga, yakni Fretilin, Uni Demokrat Timur (UDT), dan Associacao Popular Timorense (APODETI).
Kedatangan pasukan Indonesia ke Timor Leste justru semakin memperkeruh konflik.
Korban-korban dari kedua pihak berjatuhan.
Pemerintah Indonesia membawa masalah ini ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kemudian, Dewan Keamanan PBB juga menetapkan resolusi 1246 yaitu kesepakatan antara Indonesia, Portugis, dan PBB untuk menggelar referendum.
Dari sanalah dimulai referendum untuk memutuskan bagaimana nasib Timor Leste.
Pada 30 Agustus 1999 digelar referendum di Timor Leste. Ada dua pilihan dalam referendum, yakni menerima otonomi khusus untuk Timor Lestes dalam NKRI atau menolak otonomi khusus.
Hasil referendum menunjukkan sebanyak 94.388 penduduk atau 21,5 persen memilih tawaran otonomi khusus.
Sementara, 344.580 penduduk atau 78,5 persen memilih untuk menolaknya. Hasil referendum itu membuat Timor Leste menjadi sebuah negara baru.
• Kim Jong Un dan Adiknya Menghilang, 2 Jet Tempur AS Terbang di Semenanjung Korea, Ada Apa?
• KMP Teluk Sinabang Tunda Pelayaran,Alami Kerusakan Ringan Saat Sandar
• Tata Cara dan Niat Puasa Ayyamul Bidh Bulan Muharram 1442 Hijriah, Besok Terakhir
• HEBOH Nenek Ditemukan Terkubur Hidup-hidup Selama 3 Hari di Lumpur, Anak Ungkap Fakta Sebenarnya
artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Sejarah Timor Leste, dari Tangan ke Tangan Penjajah Menuju Kemerdekaan