Luar Negeri
China Adakan Tes Massal Covid-19 di Hong Kong, Warga Khawatir Informasi Data dan DNA Dicuri
Tetapi seruan bagi jutaan warga Hong Kong untuk menjalani tes tersebut gagal total.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM – China telah memulai program pengujian Covid-19 yang luas pada hari Selasa (1/9/2020) di Hong Kong.
Tes itu, yang menurut pihak berwenang China, diperlukan untuk mengendalikan virus Corona.
Tetapi seruan bagi jutaan warga Hong Kong untuk menjalani tes tersebut gagal total.
Hal itu terjadinya kekhawatiran Hong Kong terhadap China, yang secara diam-diam menggunakan skema tersebut untuk mengumpulkan DNA dan informasi pribadi.
Melansir dari France24, Kamis (3/9/2020), sekitar 10.000 orang telah menjalani tes gratis dan sukarela pada hari pertama pengujian masal itu, termasuk Pemimpin Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam.
Namun di tengah tindakan keras yang semakin parah terhadap gerakan pro-demokrasi Hong Kong oleh Beijing, keterlibatan langsung perusahaan dan dokter China daratan dalam skema pengujian telah menimbulkan kekhawatiran.
• Cara Sadis China Lockdown Orang-orang Uighur, Ditelanjangi dan Diguyur Disinfektan Mendidih
• Ternyata Vaksin Covid-19 Buatan China dan Rusia Punya Kelemahan Besar, Simak Penjelasan Ahli
• Kisah Cinta Sejati Istri Menjaga Suami Lumpuh Selama 16 Tahun, Berkebun Nanas Bersama
China sebelumnya telah dituduh oleh kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) mengumpulkan DNA dan data biometrik lainnya sebagai bagian dari upaya pengawasan massal, terutama di antara etnis Uighur di Xinjiang, dan beberapa khawatir tes Covid-19 hanya menutupi skema serupa di Hong Kong.
Awal pekan ini, serikat pekerja perawatan kesehatan pro-demokrasi dan beberapa aktivis terkemuka menyerukan boikot skema pengujian massal Covid-19 itu.
Dengan pengalaman bagaimana pun, perusahaan plat merah memberikan layanan di kamp pendidikan ulang Xinjiang dan dengan pengumpulan DNA untuk warga Uighur.
“Inilah saatnya untuk menyadari bagaimana Beijing dan pemerintah Hong Kong berpura-pura dan juga memfasilitasi gangguan di Hong Kong dengan menggunakan alasan Covid-19, ” kata aktivis, Joshua Wong dalam konferensi pers.
Sejauh ini, total sekitar 600.000 orang telah mendaftar untuk pengujian Covid-19 di 141 titik di seluruh wilayah Hong Kong.
• Sejak Lepas dari Indonesia, China Jor-Joran Beri Sokongan Dana untuk Timor Leste demi Tiga Hal Ini
• Karyawan Sulit Dapat Izin Kerja, New York Times Pindahkan Sebagian Kantor dari Hong Kong ke Seoul
• China Sahkan UU Keamanan Baru, TikTok Putuskan Keluar dari Pasar Hong Kong
Tetapi para ahli kesehatan mengatakan, sebanyak lima juta warga mungkin diperluka untuk diuji agar skema itu efektif.
Beijing dan pemerintah Hong Kong telah menolak klaim DNA akan dikumpulkan, dan mereka mengatakan bahwa mereka peduli dengan warga Hong Kong untuk menahan penyebaran virus Corona.
"Kami telah menekankan bahwa ini adalah layanan yang disediakan untuk orang-orang Hong Kong yang ingin menjalani tes ini," kata Carrie Lam.
"Ini juga merupakan layanan yang memungkinkan kami untuk mengidentifikasi kasus yang terinfeksi yang tersisa di masyarakat sehingga kita dapat kembali menjadi normal secepat mungkin," ujarnya.