Berita Nagan Raya
TKA Cina Diduga Diam-diam Kembali Lagi ke PLTU Nagan Raya, Anggota DPRA: Jangan Kucing-kucingan
Kabar TKA Cina ke lokasi PLTU senter menjadi perbincangan hangat di Nagan Raya.
Penulis: Rizwan | Editor: Mursal Ismail
Menurut Fuadri, terhadap informasi TKA kembali dibawa ke PLTU perlu dicek dan dipastikan sehingga menjadi jelas.
Artinya bila benar maka perlu dikeluarkan kembali sehingga tidak menjadi masalah.
“Jangan sempat menjadi kesan main kuncing-kucingan,” kata Fuadri.
Fuadri mendapat kabar bahwa TKA Cina dalam perjalanan semula ke Banda Aceh turun di tengah jalan di kawasan perbatasan Aceh Barat-Aceh Jaya dan pada malam kembali ke PLTU dengan mobil lain.
Bahkan ia mengaku sudah mengecek sejumlah pihak di Banda Aceh sebab semula disebutkan TKA Cina akan dibawa ke Banda Aceh.
“Di Banda Aceh tidak tahu dibawa ke mana,” kata Fuadri.
Selaku lembaga dewan, Fuadri berharap persoalan dugaan kembali ke PLTU TKA Cina perlu segera ditindaklanjuti sehingga tidak menjadi persoalan baru.
Artinya jangan terkesan ketika turun tim Kemenaker RI dikeluarkan sebentar dan kembali lagi, padahal TKA tersebut belum mengantongi izin kerja di PLTU 3-4.
Lakukan pembahasan
Terkait beredar kabar bahwa TKA Cina yang sudah dikeluarkan dari proyek PLTU 3-4 dan kembali diam-diam ke PLTU pada malam harinya mulai dibahas oleh pihak terkait di Nagan Raya.
Namun pihak terkait di Nagan Raya belum memberikan keterangan.
Menurut kabar, mereka juga akan turun kembali ke PLTU memastikan informasi beredar tersebut apakah benar atau tidak.
“Rencana sore ini akan dicek,” ujar sumber Serambinews.com
Seperti diberitakan, tim Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI mengeluarkan secara paksa 37 dari 39 tenaga kerja asing (TKA) asal Cina dari lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3-4, kawasan Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya, pada Kamis (3/9/2020) siang.
Tim Kemenaker dari Bidang Pembinaan dan Pengawasan (Binwas) itu turun ke Nagan sejak Rabu (2/9/2020) setelah heboh pemberitaan di media massa terkait kedatangan 39 TKA Cina ke kabupaten tersebut yang diketahui belum memiliki izin kerja.