Berita Aceh Singkil
Muara Kuala Baru Sering 'Makan' Korban, Pembangunan Jeti Dinilai Mendesak
Sayang saat melewati muara perahu tersangkut. Jika sedang tersangkut ombak bisa datang kapan saja.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nur Nihayati
Sayang saat melewati muara perahu tersangkut. Jika sedang tersangkut ombak bisa datang kapan saja.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Muara Kuala Baru, di Kecamatan Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil, kerap makan korban.
Nyaris setiap cuaca buruk ada saja nelayan yang karam di sekitar muara.
Kondisi itu terjadi lantaran jalur ke luar masuk nelayan menuju laut mengalami pendangkalan.
Mulut muara itu, merupakan satu-satunya jalur ke luar masuk laut bagi ribuan nelayan Kuala Baru.
Ketika cuaca di laut buruk, seharusnya mulut muara sebagai jalur menyelamatkan diri.
Sayang saat melewati muara perahu tersangkut. Jika sedang tersangkut ombak bisa datang kapan saja.
Hingga menenggelamkan perahu.
• Kapal ‘Aceh Hebat 3 Hampir Rampung, Optimisme Plt Gubernur dan Harapan Warga Daerah Terisolir
• Ini Alasan Messi Baru Bicara ke Publik Pasca Kekalahan dari Bayern Muenchen di Liga Champions
• Heran, Pejabat Eselon IV Bisa Jumpai Buron Kelas Kakap
"Setahu saya korban nyawa sudah tiga kali di muara Kuala Baru. Kalau yang karam namun selamat lebih banyak lagi," kata Ma Uyung warga Kuala Baru, Minggu (6/9/2020).
Selain merupakan jalur lintasan ribuan nelayan.
Kuala baru jaraknya lebih dekat ke Pulau Banyak. Bagi transportasi boat sesungguhnya lebih menguntungkan.
Sayang keuntungan geografis itu tak bisa dimanfaatkan akibat muara dangkal.
Sebelumnya anggota DPRK Aceh Singkil, Fairuz Akhyar menyatakan, muara Kuala Baru, merupakan jantung kehidupan nelayan Kuala Baru.
Oleh karena itu, ia mendesak Pemkab Aceh Singkil, memprioritaskan pembangunan jeti.