Luar Negeri

Sudan Berlakukan Keadaan Darurat Tiga Bulan, Banjir Melanda Seluruh Negeri

Pemerintah Sudan memberlakukan keadaan darurat selama tiga bulan di seluruh negeri. Setelah banjir dan curah hujan tinggi menewaskan sekitar 100 orang

Editor: M Nur Pakar
AFP/ASHRAF SHAZLY
Sebuah gambar menunjukkan rumah-rumah terendam banjir di pulau Tuti, tempat Sungai Nil Biru dan Putih meluap, membanjiri kota kembar Ibu Kota Khartoum dan Omdurman, Sudan pada Kamis (3/9/2020) 

Setelah banjir di sana menutup jalan dan menyapu rumah serta harta benda.

Awal pekan ini, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan akses ke air bersih, yang sangat penting di tengah pandemi virus Corona, juga telah berkurang.

Karena banjir telah mencemari sekitar 2.000 sumber air.

OCHA mengatakan pekan lalu banjir juga merusak setidaknya 43 sekolah dan 2.671 fasilitas kesehatan di seluruh negeri.

Sebagian besar lahan pertanian di seluruh negeri juga tergenang air di tengah musim panen.

Badan pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan puluhan ribu pengungsi dan pengungsi internal terkena dampaknya.

Terutama di Provinsi Darfur Utara, di mana 15 orang tewas dan 23 lainnya dinyatakan hilang.

OCHA mendesak dukungan yang lebih luas dari komunitas internasional.

Karena rencana kemanusiaan senilai 1,6 miliar dolar AS untuk Sudan terkuras 44% dan stok bantuan telah habis dengan cepat.

Hujan dan banjir musiman tahun lalu menyebabkan total 78 orang tewas di 16 dari 18 provinsi Sudan, antara Juli dan Agustus, menurut PBB.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved