Berita Langsa
Unsam Langsa Latih Kube Sejahtera Mandiri PB Blang Paseh Manfaatkan Limbah Kelapa Jadi Nata De Coco
Pelatihan ini diberikan kepada Kelompok Usaha Bersama (Kube) Sejahtera Mandiri, Gampong Paya Bujok (PB) Blang Paseh, Kecamatan Langsa Kota
Penulis: Zubir | Editor: Mursal Ismail
Pelatihan ini diberikan kepada Kelompok Usaha Bersama (Kube) Sejahtera Mandiri, Gampong Paya Bujok (PB) Blang Paseh, Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa.
Laporan Zubir I Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Tim Pengabdian Universitas Samudra (Unsam) Langsa menggelar pelatihan pemanfaatan limbah kelapa menjadi produk nata de coco.
Pelatihan ini diberikan kepada Kelompok Usaha Bersama (Kube) Sejahtera Mandiri, Gampong Paya Bujok (PB) Blang Paseh, Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa.
Ketua Tim Pengabdian Unsam, Iskandar, SE, MSi, mengatakan Kube Sejahtera Mandiri yang beranggotakan ibu-ibu dan remaja wanita ini kesehariannya memiliki usaha mikro yang beragam.
"Seperti menjual sayur lauk pauk, manisan buah-buahan, pembuatan kue, dan lainnya untuk menambah penghasilan keluarga," kata Iskandar kepada Serambinews.com, Minggu (6/9/2020).
Didampingi anggota, Mulia Safrida Sari, SPd, M.Si, serta Safrizal, SE, MSi, Iskandar mengatakan pelatihan ini diarahkan sebagai opsi diversifikasi produk dalam mengantisipasi penurunan pendapatan dari usaha yang mereka jalankan selama ini akibat dampak pandemi covid-19.
• Mengejutkan! Tidur Siang Bermanfaat Bagi Kesehatan, Salah Satunya Bisa Menenangkan Saraf
• Ini Empat Penyebab Rambut Rontok, Simak Penjelasan Ahli dan Cara Mengatasinya
• Sepmor Gadis ABG Dilarikan Pria Mengaku Polisi yang Dikenalnya dari Media Sosial
Kegiatan pelatihan ini diikuti 20 anggota Kube Sejahtera Mandiri ini, merupakan bagian dari program Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Penjaminan Mutu (LPPM & PM) Unsam melalui pendanaan DIPA Tahun Anggaran 2020.
"Produk nata de coco yang diperkenalkan Sejahtera Mandiri Gampong Paya Bujok Blang Pase ini, direncanakan nantinya bisa mereka pasarkan di Kota Langsa dan sekitarnya," sebutnya.
Mengapa memilih pemanfaatan limbah kelapa sebagai bahan baku produk nata de coco itu, Iskandar menjelaskan, setidaknya ada empat alasan utamanya.
Pertama, bahan baku limbah air kelapa sangat mudah dan banyak diperoleh di Kota Langsa.
Kedua, program ini membantu mengatasi timbulnya pencemaran limbah air kelapa yang tidak terpakai.
Ketiga, nata de coco merupakan produk berkadar serat tinggi, sehingga dapat mencegah dan meminimalkan terjadinya beberapa macam penyakit.
Misalnya menurunkan kolesterol, glukosa darah pada penderita diabetes mellitus, mencegah konstipasi, mengendalikan berat badan (mencegah obesitas).
Bahkan bisa mencegah kanker kolon, dan bermanfaat pada mikroflora di usus besar.
Keempat potensi pasar produk nata de coco sangat besar, terutama menjelang Lebaran, Natal, Tahun Baru dan hari-hari besar penting lainnya.
"Dengan demikian, timpal Iskandar, produk ini memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan di masa datang," terang Iskandar.
Ketua Kube Sejahtera Mandiri, Elita Mora, sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya menemukan strategi diversifikasi usaha di masa pandemi ini melalui produk nata de coco.
Ia juga berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini saja, tapi hendaknya berkelanjutan dengan melakukan pendampingan bagi usaha anggota Kube Sejahtera Mandiri. (*)