Berita Lhokseumawe

Didera Sakit, Seorang Etnis Rohingya yang Terdampar di Lhokseumawe Meninggal Dunia

Seorang wanita warga etnis Rohingnya, yang baru saja terdampar di pantai Ujong Blang Lhokseumawe, dikabarkan telah meninggal dunia pada, Selasa...

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/ZAKI MUBARAK
Nur Khalimah (21) salah satu dari 296 Etnis Rohingya yang terdampar di pantai Ujong Blang, dikabarkan telah meninggal dunia karena didera sakit sesak nafas, Selasa (8/9/2020) sekira pukul 18.30 WIB. Kini jenazahnya sedang divisum di RSCUM Bukit Rata, Lhokseumawe. 

 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Seorang wanita etnis Rohingnya, yang baru saja terdampar di pantai Ujong Blang, Kota Lhokseumawe, dikabarkan telah meninggal dunia, Selasa (8/9/2020) sekira pukul 18.30 WIB. Kasus ini merupakan kematian pertama akibat didera sakit terhadap pengungsi etnis Rohingya di Lhokseumawe.

Belum diketahui apa penyebab meninggalnya seorang wanita Rohingya. Namun, saat ini, menurut informasi yang diterima Serambinews.com, Selasa (8/9/2020) satu jenazah etnis Rohingya itu telah dibawa ke RS Cut Meutia, Bukit Rata, Lhokseumawe.

Pengungsi Rohingya yang baru saja direlokasi ke BLK kawasan Kandang, setelah terdampar di pantai Ujong Blang itu dilaporkan meninggal karena didera sakit.

Namun sampai saat ini belum ada informasi resmi penyebab sakit apa yang didera satu wanita Rohingya sehingga ia meninggal dunia.

Etnis Rohingya yang meninggal itu bernama Nur Khalimah (21).

Berita meninggal satu wanita Rohingya ini dibenarkan oleh ketua Satgas Penanganan Pengungsi Rohingya yang juga selaku Kepala Dinas Sosial Kota Lhokseumawe, Ridwan Jalil, kepada Serambinews.com, Selasa (8/9/2020) malam.

“Saat ini saya sedang menuju ke kamp pengungsian untuk menggali informasi penyebab meninggalnya satu orang etnis Rohingya ini,” katanya.

Namun sambungnya, sementara dugaan awal Nur Khalimah meninggal karena didera sakit sesak nafas dan sakit dalam perut.

“Mungkin selama di kapal ia makan dan minun tidak jelas apa, jadi selama tujuh bulan di laut, sehingga kondisi kesehatannya ngedrop,” jelas Ridwan.

Ditambahkannya, pihak Satgas akan berkoordinasi dengan warga sekitar Gampong Meunasah Mee, untuk berkoordinasi terkait pemakaman jenazahnya di kawasan Kandang.

"Kita sedang menunggu hasil visum dulu dari pihak Rumah Sakit Cut Meutia, Lhokseumawe," pungkasnya.(*)

Sebelum Dieksekusi Mati, Bos Sabu 70 Kg Asal Aceh Punya Waktu 180 Hari untuk Ajukan PK

Asisten I Setdakab Bener Meriah Antar Tugas Camat Bener Kelipah

Sasaran TMMD Kodim 0106/Aceh Tengah Bangun Jalan di Kecamatan Pegasing

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved