Breaking News

16 Tahun Ishak Daud Meninggal

Mengenang 16 Tahun Kepergian Ishak Daud, Sang Panglima GAM yang Meninggal Bersama sang Istri

8 September 2004 adalah hari berkabung bagi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) karena satu pejuang GAM di wilayah Peureulak, Aceh Timur syahid.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/FORSERAMBINEWS.COM
Ishak Daud dan cover dokumen yang diterbitkan USCR terkait pendeportasian dan perjanjian rahasia tentang pelarian politik Aceh antara RI dan Malaysia. 

Seorang istri yang sangat setia, Cut Rostina bahkan tidak bergerak menjauhi suaminya sedang mempertaruhkan hidup mati mereka.

Cut Rostina memilih berada di samping suaminya, kemudian salah satu pengawal Ishak Daud terkena tembakan.

Jiwa pemimpinnya dengan sendirinya muncul, Ishak Daud tanpa memikirkan kondisi, masih berusaha menyelamatkan pengawalnya dengan mendekatinya.

Naas, ketika sedang mendekat, sebutir peluru melesat tepat terkena dahinya, sehingga Ishak Daud terdiam di tempat dengan cucuran darah mengalir membasuh wajahnya.

Ia tidak sadarkan diri dan dinyatakan syahid dalam pertempuran.

Momen tersebut adalah momen perpisahan Cut Rostina dengan suami tercinta.

Ia setia pada suami, meski keadaan sangat membuat dirinya ketakutan, namun karena kepercayaannya pada suami, ia tetap berada di sisi suami sampai suami menghembuskan nafas terakhir di depan matanya.

Hari Ini 15 Tahun Lalu, Panglima GAM Ishak Daud Meninggal Dalam Perang di Peureulak

Setelah kontak senjata berakhir, suasana perlahan-lahan menimbulkan duka berkepanjangan, Cut Rostina juga ditemukan dalam keadaan meninggal dengan bekas luka tembak.

Dua pengawal lainnya juga ditemukan dalam keadaan meninggal.

Cut Rostina meninggal dalam keadaan mengandung buah hati.

Berita meninggalnya bak petir menyambar, seperti hembusan angin terdengar pada warga, Aceh heboh, Aceh berkabung, sang panglima meninggal dengan luka tembak tepat di kepala dan dadanya.

Pun dengan istri, Cut Rostina, meninggal mendampingi sang jenderal.

Pertempuran tersebut membuat Ishak Daud telah tiada secara fisik, namun ingatan tentang perjuangannya tetap selalu dikenang oleh orang-orang yang mengenalnya.

Seluruh gerilyawan GAM berduka. Empat hari kemudian GAM secara resmi mengumumkan syahidnya Ishak Daud.

Ishak Dauh dikenal sebagai Panglima GAM yang amat dihormati, dan disegani.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved