16 Tahun Ishak Daud Meninggal

Mengenang 16 Tahun Kepergian Ishak Daud, Sang Panglima GAM yang Meninggal Bersama sang Istri

8 September 2004 adalah hari berkabung bagi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) karena satu pejuang GAM di wilayah Peureulak, Aceh Timur syahid.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/FORSERAMBINEWS.COM
Ishak Daud dan cover dokumen yang diterbitkan USCR terkait pendeportasian dan perjanjian rahasia tentang pelarian politik Aceh antara RI dan Malaysia. 

SERAMBINEWS.COM - Hari ini 8 September 2020, tepat 16 tahun lalu, tepatnya pada 8 September 2004 adalah hari berkabung bagi perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

8 September 2004 adalah hari berkabung bagi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) karena satu pejuang GAM di wilayah Peureulak, Aceh Timur syahid.

Beliau adalah Ishak Daud, seorang tokoh yang dikenal sebagai Panglima GAM Wilayah Peureulak.

Ishak Daud syahid dalam satu pertempuran hebat dengan prajurit TNI di kawasan Babah Krueng, Peureulak Timur, Aceh Timur.

Syahid dengan penuh luka tembak di bagian kepala dan dada.

Istri Ishak Daud, Cut Rostina, kala itu juga ikut mengikuti sang suami Ishak Daud menghadap Sang Ilahi.

Kala itu Ishak Daud dikepung oleh pasukan TNI dan terlibat kontak senjata.

Paguyuban Mahasiswa Ziarah ke Makam Ishak Daud dan Sultan Peureulak di Aceh Timur

Ishak Daud Sang Fenomenal, Pernah Ditenggelamkam di Laut, Memimpin Gerilya GAM Hingga Akhir Hayatnya

Kisah Panglima GAM Ishak Daud, Pernah Jemput Apa Karya dengan Speed Boat di Laut

Suasana berubah mencekam, awan tidak terlihat cerah ditambah dengan suara ledakan dari moncong senjata, membuat hati berdegup mengkhawatirkan nyawa.

Ia bersama istri Cut Rostina, dan tiga pengawal setianya menghadapi situasi sulit.

Ishak Daud bersama istri dan tiga orang pengawal dikepung saat dalam perjalanan melalui hutan rimba dari Tualang menuju Tapaktuan, Aceh Selatan.

Keberadaan Ishak Daud, istri dan tiga pengawalnya sudah diketahui aparat.

Tiba-tiba rombongan terkejut dengan kehadiran aparat, bagai memberikan hadiah karena lama tidak jumpa, aparat melepaskan tembakan dari senjata yang selalu dibawa.

Udara terasa lebih pengap. dengan butiran peluru melejit antara pohon-pohon dan membuat banyak bekas pada pepohonan.

Kondisi sulit dan mendebarkan, para pengawal meminta Ishak Daud mundur dan menyelamatkan diri.

Namun, karena jiwa keberanian dan tidak takutnya, ia memilih tetap bertahan, bersama tiga pengawalnya, saling balas membalas hadiah berupa peluru dengan aparat.

Ishak Daud, Sosok Panglima GAM yang Taat, Dielukan Bak Aktor Hollywood

Detik-detik Terakhir Panglima GAM Ishak Daud Tertembak, Istrinya Ikut Syahid dalam Kondisi Hamil

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved