Berita Aceh Selatan
DKP Aceh Selatan belum Bisa Bantu Nelayan Kuala Ba’u yang Perahunya Hancur Dihantam Ombak karena Ini
Para nelayan yang tertimpa musibah Selasa (8/9/2020) sekira pukul 23.00 WIB itu sangat berharap perhatian Pemerintah
Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
Para nelayan yang tertimpa musibah Selasa (8/9/2020) sekira pukul 23.00 WIB itu sangat berharap perhatian Pemerintah, sebab setelah kejadian ini mereka sudah kehilangan mata pencaharian.
Laporan Taufik Zass |Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN – Hancurnya 10 perahu mesin robin milik nelayan Pasie Kuala Ba`u, Kecamatan Kluet Utara, Aceh Selatan akibat dihantam ombak laut, hingga sekarang belum ada solusinya.
Para nelayan yang tertimpa musibah Selasa (8/9/2020) sekira pukul 23.00 WIB itu sangat berharap perhatian Pemerintah, sebab setelah kejadian ini mereka sudah kehilangan mata pencaharian.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Aceh Selatan, Dzumairi SPi,MT, mengaku pihaknya sudah menerima laporan terkait musibah yang dialami nelayan Pasie Kuala Ba`u, Kecamatan Kluet Utara.
Namun, saat ini pihaknya belum bisa membantu karena anggaran untuk pengadaan perahu untuk nelayan tersebut tidak tersedia.
“Kami dari Dinas Kelautan dan Perikanan ikut prihatin atas musibah yang menimpa nelayan kita Pasie Kuala Ba`u, Kecamatan Kluet Utara.
Namun saat ini kita belum bisa membantu mereka karena anggaran untuk pengadaan perahu tersebut tidak tersedia.
• Pengedar Sabu yang Ditangkap BNNK Langsa Ternyata Bekas Napi, Ini Kasus yang Membelitnya
• Ini Hasil Rapid Swab 8 Keluarga Pasien Positif Covid-19 asal Aceh Utara yang Meninggal di RSUZA
• VIDEO - Tips Mengakhiri Hubungan Tanpa Menyakiti Terlalu Dalam
Kalau kita (DKP) harus melalui usulan kegiatan dulu, kita tidak seperti Dinas Sosial,” jelas Dzumairi yang dikonfirmasi Serambinews.com, Kamis (10/09/2020)
Ditanyai apakah untuk tahun depan bisa diprogramkan pengadaan perahu bantuan untuk nelayan yang tertimpa musibah di Pasie Kuala Ba`u, Dzumairi mengaku belum bisa memastikannya.
Pasalnya program bantuan barang fisik seperti perahu lengkap dengan mesinnya baru bisa diusulkan melalui program anggaran tahun 2022 karena harus mengikuti program perencanaan reguler.
“Pengadaan tahun ini tidak ada perahu motor. Kalau tahun depan kita liat dulu,” jelasnya singkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 unit perahu mesin robin milik nelayan Gampong Pasie Kuala Ba`u, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan, alami rusak berat dan 3 unit diantaranya hilang tanpa jejak setelah dihantam ombak laut, Selasa (8/9/2020) malam sekira pukul 23.00 WIB.
Panglima Laot Lhok Kluet Utara, Zamhuri sangat berharap perhatian Pemerintah atas musibah yang dialami 10 nelayan setempat.
“Akibat hantaman gelombang besar menyebabkan 10 unit Perahu Mesin Robin Rusak berat sehingga saat ini Nelayan tidak bisa melakukan aktivitasnya untuk melaut,” kata Camat Kluet Utara, H Zainal A SE saat dikonfirmasi Serambi via telpon selulernya, Rabu (09/09/2020).
Adapun perahu robin yang rusak akibat hantaman ombak tersebut, kata Camat Zainal, masing- masing milik, Abdurrahman, Nurkhalis, Surbuki, Dahari, Hasan ludni, Yusni, Tirani, Suleman Ys, Yulizar dan Yuhanis.
“Data ini langsung kami input dilapangan PPI Desa Pasie Kuala Ba'u bersama Panglima Laut Laoet Kluet Utara,” ungkap H Zainal.
Panglima Laot Lhok Kluet Utara, Zamhuri yang dikonfirmasi Serambi terpisah juga membenarkan informasi 10 unit perahu mesin robin milik nelayan Gampong Pasie Kuala Ba`u, Kecamatan Kluet Utara, rusak berat dan 3 unit diantaranya hilang tanpa jejak setelah dihantam ombak.
“Musibah ini sangat merugikan para nelayan di Pasie Kuala Ba`u,” ungkapnya.
Saat kejadian, kata Zamhuri, seperti biasa sehabis mencari ikan di laut perahu-perahu nelayan tersebut ditambat diatas batu disepanjang bibir pantai Pasie Kuala Ba`u. Batu-batu tersebut merupakan bekas tanggul pengaman pantai yang dibangun beberapa tahun lalu.
“Selasa malam kemarin terjadi ombak besar hingga menerjang perahu nelayan yang ditambat diatas batu dimaksud,” ungkapnya.
Para nelayan, lanjut Zamhuri tidak sempat menyelamatkan perahu miliknya, karena disamping kejadian begitu cepat saat cuaca sedang hujan disertai angin kencang, juga suasana di tempat ditambatkannya perahu – perahu itu gelap gulita.
“Rabu pagi, para nelayan mendatangi lokasi dan melihat perahu-perahu telah rusak di hantam ombak laut,” ungkapnya.
Hasil pendataan pihaknya, tambah Panglima Laot, 3 unit di antaranya telah hilang tanpa jejak dan diperkirakan tenggelam atau dibawa arus gelombang laut.
Sedangkan sebanyak 7 unit lagi, mengalami kerusakan beragam ada yang hancur berkeping – keping, dan ada juga yang rusak serta body perahu patah-patah.