Berita Bireuen

Syukri, Perancang Jengki Ie Juga Rancang Program Lainnya, Ingin Cot Jrat Jadi Kawasan Agropolitan

Ia ingin menjadikan Desa Cot Jrat sebagai kawasan agropolitan. Program itu sudah lama digagasnya dan sudah dituangkan dalam rencana kerja.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Syukri, Perancang Jengki Ie 

Ia ingin menjadikan Desa Cot Jrat sebagai kawasan agropolitan. Program itu sudah lama digagasnya dan sudah dituangkan dalam rencana kerja. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Syukri (42), warga Desa Cot Jrat, Kota Juang, Bireuen,  yang merancang Jengki Ie ala Cot Jrat ternyata sudah lama menyusun satu rencana kerja lainnya. 

Ia ingin menjadikan Desa Cot Jrat sebagai kawasan agropolitan (pertanian modern). Program itu sudah lama digagasnya dan sudah dituangkan dalam rencana kerja. 

Syukri menceritakan hal ini ketika dijumpai Serambinews.com, Kamis (10/9/2020). 

Ia mengatakan, Jengki Ie sudah lama dirancangnya dan kini sudah berhasil dan terus didesain yang disesuaikan  kondisi topografi daerah tersebut.

“Jengki ie sebagai produk unggulan yang terus dikembangkan untuk kebutuhan masyarakat mengairi air ke sawah tadah hujan atau ke sawah yang air irigasi tidak sampai,” kata Syukri. 

Selain Jengki Ie, kata Syukri ia juga merancang program lainnya agar Desa Cot Jrat menjadi kawasan agropolitan. 

Syukri , Perancang Jengki Ie Made in Bireuen, atau pompa air tanpa mesin dan baterai, hingga kini masih sibuk menyiapkan produk serupa pada bengkel di yang merupakan bagian dari BUMG desanya.
Syukri , Perancang Jengki Ie Made in Bireuen, atau pompa air tanpa mesin dan baterai, hingga kini masih sibuk menyiapkan produk serupa pada bengkel di yang merupakan bagian dari BUMG desanya. (www.serambitv.com)

Kronologi 5 Perwira Polisi Diduga Minta Uang Saat Tangani Kasus Narkoba, Terancam Dipecat

Janji Plt Gubernur di Hadapan Warga, Jalan Batas Aceh Timur-Tamiang Rampung Akhir 2021

VIDEO Heboh Pengantin Diduga Diguna-Guna Saat Pesta, Takut Melihat Satu Sama Lain

Pasalnya Desa Cot Jrat merupakan salah satu desa di Bireuen yang secara langsung berbatasan dengan kota Bireuen, sehingga menjadi kawasan strategis ekonomi.

Perkembangan lima tahun terakhir pola penggunaan lahan di desa Cot Jrat mengalami perubahan sangat  signifikan, terutama terhadap lahan sawah yang sudah berubah fungsi menjadi pemukiman dan kegiatan bisnis. 

Pertumbuhan itu sekitar 2 persen/tahun.

Ditinjau dari aspek pertanian, tingginya laju perubahan lahan sawah menjadi tanah kering perlu dikendalikan. 

Tujuannya agar luasan lahan pertanian yang masih ada tetap mampu mencukupi kebutuhan dan ketersediaan pangan bagi masyarakat. 

Didampingi Mukhlis Aminullah, Syukri memaparkan saat ini ia terus memikirkan bagaimana Desa Cot Jrat menjadi kawasan agropolitan. 

Tepatnya kawasan terpadu meliputi wisata, bisnis, budidaya, tempat pendidikan, pelatihan, penelitian atau teknik dan manajemen.

Ia merancang di Desa Cot Jrat terdapat satu tempat pengolahan sampah terpadu. 

Artinya tempat pemilahan dan pengolahan sampah yang dikelola oleh Posyantekdes yang penjualannya menjadi unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Cot Jrat.

“Juga tempat pelatihan pengelolaan sampah secara terpadu, sehingga sampah tidak lagi dipandang sebagai gangguan atau ancaman, tetapi dapat berdaya guna dan bernilai ekonomis.

Selanjutnya, pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan kotoran hewan dari budidaya ternak sekitarnya.

“Budidaya cacing tanah (lumbricus rubellus), prinsipnya cacing adalah pengurai sampah organik
menjadi pupuk organik, cacing juga sebuah komoditi,” paparnya.

Desa Cot Jrat juga dirancang sebagai lokasi budidaya ternak, kambing dan kolam ikan, budidaya tanaman mulai dari sayur maupun palawija serta tanaman obat keluarga.

Bila tanaman sayur berkembang dapat dilakukan atraksi petik sayur organik baik di sawah maupun di kebun.

Di Cot Jrat ada sejumlah embung dan bisa dibangun embung baru bisa dijadikan objek wisata.

Embung adalah bangunan konservasi air berbentuk kolam/cekungan untuk menampung air dari hujan, parit atau sungai kecil, mata air serta sumber air lainnya untuk mendukung usaha pertanian pangan (hortikultura), perkebunan dan peternakan.

Embung yang akan dibangun di kawasan ini adalah merupakan cekungan alami, wisata kuliner juga
memungkinkan.

Syukri memperlihatkan satu rencana besar yang telah dirancangnya disusun dengan rapi serta penjelasan memadai.

"Tujuan utama menjadikan Cot Jrat kawasan agropolitan dengan berbagai kegiatan. Untuk sistem produksi milik masyarakat yang efisien, produktif, berdaya saing tinggi dan berkelanjutan melalui pengelolaan sumber daya
domestik secara optimal dan berkesinambungan," jelasnya

Sasaran menurut Syukri antara lain utamanya terbuka lapangan kerja, memiliki sistem usaha produktif yang berdaya saing tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan.

Persoalan sekarang katanya, modal kerja, dukungan pemerintah menjadi penting sehingga keinginan menjadikan kawasan agropolitan tercapai.

“Saya bersama perangkat desa, masyarakat hanya selaku penggagas, menyusun tim, merancang program, dukungan sangat dibutukan,” harapnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved