Orangtuanya Terlalu Miskin dan Tak Mampu Besarkan Anak Bungsu, Gadis Ini Digugat agar Rawat Adiknya

orang tua dari wanita bernama Le Le itu membawanya ke pengadilan dan mengadu bahwa mereka terlalu miskin untuk membesarkan anak kedua mereka.

Editor: Amirullah
via Mirror
Le Le, 22 tahun, diharuskan untuk merawat adiknya yang berusia 2 tahun 

Menurut Two Eggz, sejak China mencabut peraturan 1 keluarga 1 anak pada 2015 lalu, banyak pasangan yang memiliki anak kedua tanpa mempertimbangkan masalah ekonomi.

China telah menerapkan kebijakan satu anak pada akhir 1970-an untuk membatasi pertumbuhan populasi yang cepat.

Namun para pemimpin negara khawatir populasi lansia China akan mengurangi jumlah tenaga kerja dan memperburuk masalah perawatan lansia.

Pasangan di China sekarang diperbolehkan memiliki maksimal dua anak.

Sebuah laporan oleh British Medical Journal tahun lalu mengklaim ada 5,4 juta kelahiran ekstra di China sejak kebijakan baru itu diberlakukan.

Sempat Gaduh di Klub, Pilihan Messi Ini Bikin Pelatih Anyar Barcelona Ronald Koeman Merasa Senang

5 Cara untuk Mengatasi Rambut Rontok Menggunakan Bawang

TERUNGKAP! INi Sosok Pejabat yang Jadikan Janda Budak Seks, Punya Jabatan Penting & Hampir Pensiun

Alasan-alasan Pemerintah China Hapus Kebijakan Satu Anak

Faktor ekonomi dan menyusutnya populasi menjadi penyebab mengapa pemerintah China menghapus kebijakan satu keluarga satu anak.

Dikutip Tribunnews dari NBC News, pesatnya perekonomian China menjadi kunci utama penyebab pemerintahnya menghapus kebijakan yang sudah diberlakukan selama 40 tahun itu.

Awalnya, kebijakan itu diberlakukan untuk merespon ledakan jumlah penduduk yang terjadi di China.

Namun, melihat hasilnya, kebijakan itu malah membuat populasi menyusut.

Populasi menyusut itu kemudian memberikan dampak buruk bagi perekonomian negara tersebut, seperti kurangnya generasi muda yang menempati lapangan kerja berupah rendah.

Selain itu, melihat tradisi masyarakat Tiongkok, di mana seorang anak harus hormat dan merawat orangtuanya, anak tersebut jadi harus menanggung sendiri 'beban' untuk merawat kedua orangtuanya, sebab ia tak punya saudara.

Hal-hal tersebut menimbulkan China tidak lagi menjadi negara berorientasi pada produksi, namun konsumsi.

Seperti yang disebutkan, tenaga kerja jadi berkurang, tetapi tanggungan konsumsi bertambah.

Tak hanya membuat populasi menyusut, Washington Post mengatakan kebijakan satu anak juga membuat adanya ketidakseimbangan rasio jenis kelamin.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved