Selebriti
Inul Daratista Akui Bisa Tak Sanggup Gaji Karyawan di Tengah Covid-19, Ini Alasannya
Inul Daratista mengungkap, jika Jakarta menerapkan PSBB total lagi, dirinya mungkin tidak sanggup untuk menggaji karyawannya
Inul Daratista mengungkap, jika Jakarta menerapkan PSBB total lagi, dirinya mungkin tidak sanggup untuk menggaji karyawannya
SERAMBINEWS.COM - Pandemi covid-19 mengakibatkan sektor ekonomi kian terpuruk.
Bukan saja rakyat jelata, hingga selebritipun ikut merasakannya.
Inul Daratista mengungkap, jika Jakarta menerapkan PSBB total lagi, dirinya mungkin tidak sanggup untuk menggaji karyawannya.
Inul Daratista mengaku sedih pandemi Covid-19 ini berpengaruh pada sejumlah bisnis yang ia jalankan.
Bahkan, Inul mengaku bingung harus merasa senang atau sedih saat akan diterapkannya PSBB total di Jakarta.
• Sebelum Beraksi Curi Permata, 3 Perampok Ini Terapkan Protokol Kesehatan Cegah Covid-19
• Pemilik Keramba Udang di Aceh Singkil Rugi Ratusan Juta Rupiah, Ini Penyebabnya
• Babinsa Bantu Petani Budidayakan Labu di Pekarangan Rumah, Ini Tujuannya
"Sebagai publik figur pasti ya harus tetap senang. Tapi orang-orang enggak tau susahnya dan sedihnya aku kayak apa," jelas Inul dikutip dari Warta Kota, Minggu (13/9/2020).
Inul mengaku, dirinya merasa sedih jika memposisikan diri sebagai pengusaha.
Pasalnya, bisnis karaokenya di Jakarta harus diperpanjang lagi.
"Kalau di Jakarta mau tujuh bulan sudah tutup dan karyawan aku menganggur sebagian," tambahnya.
Sebelumnya, Inul mengaku jika ia mampu menggaji penuh karyawan saat awal-awal pandemi Covid-19.
Namun, seiring berjalannya waktu Inul hanya memberi gaji sebanyak 60 persen, lalu beberapa bulan lalu cuma bisa memberi 30 persen saja.
"Dulu masih bisa gaji full. Terus berjalan waktu masih bisa ngasih gaji 60 persen, dan beberapa bulan lalu cuma bisa 30 persen," jelasnya.
Bahkan, Inul menyebut jika PSBB digelar kembali pada 14 September 2020 mendatang, kemungkinan ia tidak bisa menggaji karyawannya.
"Kalau sekarang mau di PSBB lagi, ya mohon maaf saya juga enggak mampu karna perusahaan juga mesti ada perhitungan ya," ungkapnya.