Berita Abdya
Kerusakan Irigasi di Susoh dan Blangpidie Abdya Mulai Ditangani Darurat, Ini Harapan Petani
Kerusakan parah saluran irigasi di beberapa titik wilayah Kecamatan Blangpidie dan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), akibat diterjang banjir
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE- Kerusakan parah saluran irigasi di beberapa titik wilayah Kecamatan Blangpidie dan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), akibat diterjang banjir luapan, Senin malam, dua pekan lalu, mulai ditangani secara darurat, Minggu (13/9/2020).
Penanganan darurat dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya, tapi pekerjaan di lapangan diserahkan kepada aneuk blang (petani) setempat.
Dua orang petugas dari BPBK mengawasi pekerjaan di lapangan.
“Satu titik kerusakan berat di tepi jalan Desa Kuta Bahagia (Paya), Blangpidie, berhasil ditangani hari ini (Minggu),” kata Kalak BPBK Abdya, Amiruddin SPd kepada Serambinews.com.
Kerusakan di lokasi ini, sekitar 15 meter saluran irigasi ambruk diterjang banjir luapan, Senin (31/8/2020) malam, lalu.
Penanganan darurat dilakukan dengan cara mengganti saluran dengan sejumlah drum bekas yang dirakit menyerupai saluran.
Tanggul yang ambruk diganti dengan susunan goni isi tanah dan dibuat tiang pancang sebagai penanahan tanggul dari goni, lalu ditimbun pasir.
Penanganan seperti itu sehingga saluran yang terputus bisa berfungsi kembali. Suplai air sawah mulai lancar setelah sekitar dua pekan terakhir putus total.
• Hari Ini, 14 ODP di Lhokseumawe Masih Dalam Proses Pemantauan
Amiruddin menjelaskan, peristiwa kerusakan saluran irigasi di kawasan blang Paya Pisang Klat, Desa Padang Baru, Kecamatan Susoh akibat peristiwa serupa, juga sedang ditangani darurat dengan melibatkan aneuk blang.
Penanganan darurat saluran pembagi air di tiga titik lokasi blang Beuah, Desa Pawoh, Susoh, juga ditangani darurat.
Kalak BPBK Abdya menjelaskan, penanganan secara permanen kerusakan berat saluran irigasi di kawasan tersebut akan diusulkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Abdya.
“Bisa diusulkan anggaran tahun 2021. Kami hanya menanagani secara darurat,” katanya.
Jauhari, salah seorang petani Desa Kuta Bahagia, Blangpidie mengaku lega karena suplai air yang terputus mulai bisa diatasi, Minggu, meskipun masih dalam keadaan darurat.
Sekitar dua pekan terakhir petani setempat resah dikarenakan bibit padi MT Gadu 2020 yang sudah ditanam mengalami kekeringan.
• Viral Rekaman Pengunjung Restoran Selamatkan Anak dari Penculikan, Ibu dan Anak Menjerit
Areal blang Cot Seutui di Desa Kuta Bahagia, Kecamatan Blangpidie dan blang beuah di Desa Pawoh dan Pantee Perak, Kecamatan Blangpidie, ditanami bibit padi program IP-300 (program tanam tiga kali setahun) bantuan Dinas Pertanian Aceh.
Bibit padi unggul sudah ditanami di areal seluas 100 hektare lebih sejak satu dan dua pekan lalu.
“Jika suplai air terputus kurun waktu lama akan mempengaruhi tanaman pertumbuhan padi,” kata Jauhari.
Sementara itu Safrizal, petani dari Paya Pisang Klat, Desa Padang Baru, Susoh mengatakan, karusakan saluran irigasi di Desa Kuta Bahagia, Blangpidie yang ditangani secara darurat perlu dibangun baru yang permanen.
Sebab, saluran irigasi tersebut bukan saja berfungsi memasok kebutuhan air sawah kawasan Desa Kuta Bahagia, Blangpidie, melainkan kebutuhan air sawah kawasan Desa Pawoh dan Padang Baru, Kecamatan Susoh.
“Jika saluran irigasi itu kembali terganggu, maka dampaknya sangat besar terhadap kami (petani) kawasan Susoh,” ungkap Safrizal.
• Bupati Bener Meriah: Dewan Dapil IV Wajib Kawal Proyek Multiyears, Kalau Tidak Jangan Balik Kampung
Diberitakan banjir luapan Krueng Beukah/Krueng Susoh terjadi Senin (31/8/2020) malam lalu, mengakibatakan kawasan Kecamatan Susoh, terutama Desa Padang Baru, Pawoh dan Pulau Kayu dilanda banjir.
Banjir luapan itu juga menerjang kawasan Desa Kuta Bahagia (Paya) Blangpidie.
Selain merusak sarana pengairan, banjir luapan merendam ratusan rumah warga termasuk kantor pemerintah dan gedung sekolah di kawasan Kecamatan Susoh, terutama di Desa Padang Baru terendam banjir berwarna kuning.
Penyebab bajir luapan sungai Krueng Beukah/Krueng Beukah yang begitu parah diduga karena pembangunan tanggul pengaman tebing sungai di Desa Kuta Bahagia dibangun tahun lalu, tidak tepat lokasi.
“Penyebabnya diduga tidak tepat lokasi pembangunan tanggul pengaman tebing dari batu gajah dibangun tahun lalu di Kuta Bahagia,” kata Bujang, salah seorang warga Pawoh, Susoh.
Dikatakan salah lokasi karena tanggul pengaman tebing sungai tersebut dibangun tidak tersambung atau menyatu dengan tanggul batu gajah yang sudah dibangun sampai lokasi Pasar Modern.
• Viral Rekaman Pengunjung Restoran Selamatkan Anak dari Penculikan, Ibu dan Anak Menjerit
“Karena pekerjaan tanggul tak dimulai dari ujung tanggul batu gajah yang sudah dibangun, melainkan melompat ke lokasi tebing lokasi Kuta Bahagia, maka terjadi tebing atau ruang terbuka sepanjang ratusan meter.
Ketika sungai meluap, maka banjir menorobos melalui ruang terbuka itu langsung menerpa pemukiman warga sampai ke kawasan Kecamatan Susoh,” papar Bujang.
Dampaknya kawasan Desa Kuta Bahagia Blangpidie serta Desa Pawoh, Padang Baru dan Pulau Kayu Susoh dilanda banjir sangat hebat.
Bukan saja merendam ratusan rumah warga, juga merendam kantor pemerintah, gedung sekolah lokasi Desa Padang Baru, dan meruntuhkan saluran irigasi di sejumlah titik.
Mengatasi persoalan sangat meresahkan itu, warga meminta pemerintah segera membangun tebing sungai yang masih terbuka sekarang ini.
• Viral Wanita Bawa Parang Datangi Rumah Orang, Diduga Ini Permasalahannya
Tebing sungai masih terbuka (belum ada pengaman) yang mendesak dibangun sepanjang 300 meter sejak dari ujung tanggul batu gajah lokasi Pasar Modern sampai ujung tanggung gajah di Desa Kuta Bahagia yang dibangun tahun lalu.(*)