Luar Negeri
Laporkan Kematian Tahanan Dalam Sel Polisi, Wartawan Mesir Ditangkap, Ini Tuduhannya
Seorang jurnalis Mesir terkemuka yang melaporkan kematian seorang pemuda dalam tahanan polisi telah ditahan.
SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Seorang jurnalis Mesir terkemuka yang melaporkan kematian seorang pemuda dalam tahanan polisi telah ditahan.
Dia dituduh melaporkan berita palsu, kata pemimpin redaksi tempat dia bekerja pada Jumat (11/9/2020).
Tindakan itu merupakan pukulan terbaru bagi kebebasan pers di negara itu, lansir AP, Sabtu (12/9/2020).
Penangkapan jurnalis Islam el-Kalhy terjadi setelah penangkapan beberapa wartawan lokal lainnya dalam beberapa pekan terakhir ini.
Meski ada kekhawatiran penyebaran virus Corona di penjara Mesir tak terbendung.
Presiden Abdel Fattah el-Sissi telah memberi ruang bagi media tradisional, tetapi membasmi perbedaan pendapat sebagai bagian dari tindakan keras yang luas.
Konten media milik negara dikontrol dengan ketat, sebagian besar media berita milik pribadi di negara tersebut telah diakuisisi oleh badan intelijen Mesir atau pendukung el-Sissi.
Kementerian Dalam Negeri tidak menanggapi permintaan komentar.
Otoritas Mesir di masa lalu telah membantah pelanggaran hak dan membenarkan penangkapan dengan alasan keamanan nasional.
El-Kalhy dijemput oleh polisi saat dia melakukan pekerjaannya, bosnya Darb, outlet berita yang dimiliki oleh partai oposisi sosialis di Mesir.
Dia dihilangkan secara paksa selama 24 jam sebelum muncul pada Kamis (10/9/2020) di kantor kejaksaan.
Di mana dia diperintahkan ditahan selama 15 hari dengan tuduhan menyiarkan berita palsu.
Dia telah melaporkan kematian seorang pemuda dalam penahanan, kata outlet itu.
Sebuah kasus yang yang memicu ledakan protes jalanan yang jarang terjadi awal pekan ini.
Keluarga tahanan berusia 26 tahun itu menuduh polisi membunuhnya.