Berita Bener Meriah

Bupati Sarkawi Apresiasi Tim Upuh Kio, Mengangkat Kembali Budaya Gayo yang Hampir Punah

Salah satu terobosan yang dilakukan oleh Tim Upuh Kio adalah mengangkat kembali budaya Tenun Gayo yang nyaris terlupakan oleh generasi masa sekarang.

Penulis: Budi Fatria | Editor: Zaenal
Humas Bener Meriah
Bupati Bener Meriah, Tgk Sarkawi membuka seminar revitalisasi teknologi tradisional melalui inovasi kerawang Gayo di Aula Sekretariat daerah setempat, Senin (14/9/2020). 

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi mengapresiasi atas munculnya gagasan dan ide-ide dari Tim Upuh Kio dalam mengangkat kembali budaya Gayo yang hampir punah.

Salah satu terobosan yang dilakukan oleh Tim Upuh Kio adalah mengangkat kembali budaya Tenun Gayo yang nyaris terlupakan oleh generasi masa sekarang.

“Kata pertama yang ingin saya ucapkan adalah penggagas Upuh Kio luar biasa, dengan ide atau konsep yang berlian untuk menggali budaya Gayo yang hampir punah seperti tenun Gayo,” ujar Bupati Sarkawi, Senin (14/9/2020).

Ungkapan tersebut disampaikan Abuya Sarkawi saat membuka seminar revitalisasi teknologi tradisional melalui inovasi kerawang Gayo di Aula Sekretariat daerah setempat, hari ini.

Bupati juga mengharapkan melalui seminar revitalisasi teknologi tradisional ini dapat mengangkat derajat dan martabat budaya Gayo nantinya.

“Seiring perkembangan zaman itu harus kita akui, tapi jangan pernah melupakan budaya kita,” kata Bupati.

Ana Kobat Menyusuri Jejak Tenun Gayo yang Pernah Berkibar

Warga Pedalaman Gayo Lues Minta Ini Saat Jumpa dengan Plt Gubernur Nova Iriansyah

Mengenal Upuh Kio

Sebelumnya Tim Upuh Kio, Peteriana Kobat menyampaikan, Upuh Kio berdiri didorong oleh keinginan menyelamatkan kebudayaan dan bahasa Gayo serta membuka peluang ekonomi kreatif.

“Kami Tim Upuh Kio bermaksud menggali kembali tenun Gayo dan mengembangkannya sebagai alternatif sumber penghasilan masyarakat, yang kami sebut dengan Revitalisasi Teknologi Tradisional melalui Inovasi Kerawang Gayo,” kata Peteriana Kobat.

Lanjutnya, nama Upuh Kio diambil dari salah satu jenis kain tenun yang populer digunakan sebelum tahun 1925.

Di mana kain tersebut sering digunakan pada setiap upacara perkawinan, dan Upuh Kio merupakan perlengkapan standar yang wajib ada.

Itu sebabnya seluruh keluarga Gayo pada masa lalu pasti memiliki kain tenun Upuh Kio.

Seminar Revitalisasi Teknologi Tradisional yang diselenggarakan hari ini, kata Peteriana Kobat, memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

Mendokumentasikan pengetahuan dan teknologi tradisional untuk keberlanjutan budaya Gayo.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved