Berita Banda Aceh

Jangan Remehkan Covid-19, DPRK Banda Aceh Mengusulkan 5 Ribu Tes Swab Secara Massal

DPRK mendorong pemerintah untuk menganggarkan dana agar dapat dilakukan kerja sama dengan pihak Unsyiah yang memiliki laboratorium dan peralatan tes.

Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji
FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar memberikan sambutannya saat apel pasukan dalam rangka menindaklanjuti Perwal 51, Selasa (15/9/2020). 

DPRK mendorong pemerintah untuk menganggarkan dana agar dapat dilakukan kerja sama dengan pihak Unsyiah yang memiliki laboratorium dan peralatan tes.

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - DPRK Banda Aceh mengusulkan 5.000 swab massal untuk menangani Covid-19 di Kota Banda Aceh.

Hal tersebut dikemukakan Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar saat menyampaikan sambutannya menghadiri apel pelepasan Tim Penegak Hukum Perwal 51 tahun 2020 yang juga dihadiri Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman bersama Forkopimda di halaman Balai Kota Banda Aceh, Selasa (15/09/2020).

Farid menjelaskan, dalam rapat pembahasan RAPBK Perubahan Banda Aceh tahun 2020, Badan Anggaran DPRK secara resmi sudah meminta kepada Pemerintah Kota Banda Aceh (Pemko) Banda Aceh untuk melakukan swab massal minimal 5 ribu.

Artinya, DPRK Banda Aceh mendorong pemerintah untuk menganggarkan sejumlah dana agar dapat dilakukan kerja sama dengan pihak Unsyiah yang memiliki laboratorium dan peralatan tes.

"Pemko Banda Aceh sudah sepakat dan DPRK akan mengawal kebijakan ini," katanya.

Pelanggan Tikam dan Habisi Nyawa Kurir Air Mineral, Hanya Karena Galonnya Tak Diantar Empat Hari

Menurut Farid, selama ini kebanyakan pasien positif itu diketahui secara kebetulan. Ada orang sakit datang ke rumah sakit dapat informasi ternyata positif kemudian dilacak maka ketahuan yang lainnya.

Di samping itu langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan kata Farid, yaitu dengan menargetkan 3 bulan ke depan dilakukannya 5.000 swab massal jika dibagi setiap pekan, setiap bulannya itu sebanyak 1.500.

Selanjutnya dibagi lagi pada setiap gampong-gampong mana saja yang akan melakukan swab.

"Ini menjadi penting, karena hari ini banyak pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) yang kondisinya sehat tapi tanpa sadar menjadi pembawa virus itu ke tempat-tempat lain jangan sampai muncul kluster-kluster baru seperti kluster perkantoran, masjid dan lainnya," kata Politisi PKS itu.

Farid menambahkan angka positif Covid-19 yang melonjak drastis di Kota Banda Aceh dan menempatkan posisi Aceh pada peringkat 6 harusnya mampu menyadarkan semua pihak, pemerintah kota, DPRK, unsur Forkopimda dan masyarakat supaya tidak boleh meremehkan dan abai terhadap pandemi ini.

Pemilik Usaha Diminta Tidak Layani Pengunjung yang Tak Bermasker, Bila Dilanggar Ini Sanksi Menanti

Waspada itu penting tapi jangan berlebihan karena akan menurunkan imunitas, tapi abai tidak peduli sama sekali itu juga dapat membahayakan masa depan.

"Dalam paripurna Senin kemarin, 14 September 2020, kami juga menyampaikan, pemerintah, DPRK, dan semua unsur forkopimda melakukan langkah-langkah strategis. Bahkan saya juga menyampaikan kepada Wali Kota, kita sangat khawatir jika dalam beberapa hari ke depan pasien positif Covid-19 Banda Aceh akan tembus angka seribu, mudah-mudahan ini tidak terjadi," ujarnya.

Karena itu langkah-langkah yang diambil oleh pemko mulai dari testing (swab massal), tracing (pelacakan interaksi dari pasien yang terpapar), isolasi (baik yang mandiri maupun kelompok) hingga treatment (proses pengobatan) harus detail dan terukur serta jelas jadwal pelaksanaannya, serta berapa kebutuhan anggarannya.

Pendemo Desak Polda Aceh Usut Tuntas Kasus Penyelewengan Beasiswa yang Diduga Dilakukan Oknum DPRA

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved