Berita Aceh Barat Daya

Keputusan Ibu dan 7 Anak Untuk Masuk Islam, Mengundang Simpati di Abdya Maupun di Aceh Selatan

Keputusan seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut), meninggalkan keyakinannya untuk ..

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Fatimah (39) bersama tujuh anak perempuannya berfoto usai mengucapkan dua kalimah syahadat sebagai ikrar memeluk Agama Islam di Masjid At-Taqwa Manggeng, Kecamatan Manggeng, Abdya, Sabtu (12/9/2020). 

“Ada yang memberikan bantuan beras, pakaian dan uang sebagai kebutuhan sehari-hari,” kata Said. Tapi yang lebih penting lagi, katanya, bagaimana tindak lanjut kehidupan muallaf tersebut. Selain membantu mengajarkan ajaran Islam, juga sangat mendesak tempat tinggal dan bagaimana pula pendidikan anak-anak yang diakui oleh Fatimah, seluruhnya tidak pernah mengenyam pendidikan.

Sementara Julinardi, salah seorang Anggota DPRK Abdya juga mengharapkan pembinaan dari pemerintah daerah terhadap muallaf Fatimah dan anak-anaknya sehingga mampu mandiri, baik soal ekonomi maupun akidah dan kebutuhan hidup.

“Perhatian yang kita berikan bersama tidak menjadikan seorang muallah tergantung dari sedekah dan bantuan lainnya yang bersifat sementara saja, melainkan perhatian agar bisa mandiri,” kata Julinardi.

Camat Manggeng, Hamdani mengaku sedang mengupayakan bantuan dari Baitul Abdya untuk muallaf Fatimah dan anak-anaknya. Camat mengimbau masyarakat kepada masyarakat yang memiliki bangunan kosong agar bersedia menyerahkan sementara sebagai tempat tinggal keluarga muallaf tersebut.

Kepala Baitul Mal Abdya, Wahyudi Satria SPi kepada Serambinews.com mengatakan, berupaya santunan muallaf untuk keluarga Fatimah.

Adapun tempat tinggal belum dapat diupayakan saat ini. “Sesuai regulasi, calon penerima bantuan rumah fakir miskin adalah warga Abdya yang sudah berdomisili menimal 5 tahun di Abdya,” kata Wahyudi.

Diberitakan, seorang ibu rumah tangga dari kawasan sangat terpencil hutan Mursa, Padang Sidempuan, Sumut, punya keinginan besar meninggalkan keyakinannya untuk memeluk Agama Islam.

Fatimah Telaum Banua (39) nekat meninggalkan lokasi terpencil itu yang sudah ditempati puluhan tahun untuk pindah keyakinan.

Dengan biaya seadanya, ia memboyong 7 orang anak, seluruhnya perempuan dari 10 orang anaknya menuju tempat tinggal abang kandungnya di Desa Ujong Blang (Kuburan Syahid), Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan.

Suami dan tiga anak (dua anak diantaranya sudah berkeluarga dan satu anak lak-laki usia sekolah SMP) tetap tinggal di kawasan terpencil Desa Mursa, Padang Sidempuan.

Kepergian ke daerah tempat tinggal abangnya di Aceh dengan tujuan hanya satu, kembali memeluk Agama Islam. 

Sang abang, Arbulan (46) memang sejak lahir menganut agama Islam.

Sedangkan Fatimah pindah keyakinan saat menikah dengan seorang laki-laki nonmuslim.

Akhir Agustus 2020 lalu, Fatimah bersama 7 anak perempuannya tiba di tempat tinggal abangnya Arbulan di Desa Ujong Blang, Labuhan Haji Barat, kawasan perbatasan Kabupaten Aceh Selatan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Dua pekan kemudian, tepatnya  Sabtu (12/9/2020) lalu, Fatimah bersama 7 anak perempuan usua remaja dan anak-anak mengikrarkan syahadat.  ‘Asyhadualla Ilaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah’.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved