Breaking News

Berita Internasional

5 Pejabat Korut Ditembak Mati Rezim Kim Jong-Un, Gegara Bahas Ekonomi Negara Saat Pesta Makan Malam

Mereka ditembak mati pada 30 Juli lalu setelah percakapan mereka saat berada di pesta makan malam dilaporkan atasan mereka.

Editor: Ibrahim Aji
Getty Images
Pendukung Korea Utara menyaksikan pidato Kim Jong-un di televisi. 

Mereka ditembak mati pada 30 Juli lalu setelah percakapan mereka saat berada di pesta makan malam dilaporkan atasan mereka.

SERAMBINEWS.COM, PYONGYANG - Pemimpin Negara Komunis Korea Utara sudah terkenal kekejamannya.

Bahkan, Kim Jong-Un sebagai Pimpinan Tertinggi Korea Utara tak segan mengeksekusi siapa pun yang menentangnya.

Seperti yang baru-baru ini terjadi kepada lima pejabat pemerintah.

Dilansir dari Mirror, lima pekerja di Kementerian Ekonomi itu dieksekusi karena menyuarakan kritikan terhadap kebijakan ekonomi rezim, demikian dilaporkan.

Mereka ditembak mati pada 30 Juli lalu setelah percakapan mereka saat berada di pesta makan malam dilaporkan atasan mereka, lapor Daily NK.

Dalam percakapannya, mereka diketahui membahas soal perlunya reformasi industri di negara termiliterisasi itu.

Pria Terjelek Ini merupakan Seorang Selebriti Uganda, Dia Bahkan Sudah Menikah Sebanyak Tiga Kali

Sebab, menurut mereka selama ini negara hanya menghasilkan sedikit barang untuk dikonsumsi warga miskin.

Mereka juga membahas soal perlunya Korea Utara mencari kerja sama asing untuk membantu mengatasi saksi perdagangan yang menghancurkan.

Rupanya mereka juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa ekonomi yang stagnan akan semakin parah bila perbaikan tidak segera dilakukan.

Diskusi mereka rupanya sampai ke kepala Kementerian Ekonomi yang kemudian melapor ke pihak berwenang.

Berkat laporan itu, pihak berwenang segera melakukan penyelidikan internal.

Para karyawan yang dianggap sangat kompeten di dalam kementerian itu kemudian dipanggil ke sebuah pertemuan.

Diselingkuhi 3 Minggu sebelum Menikah, Pria Ini Buang Semua Prabot dan Pakaian Tunangannya

Dalam pertemuan itu, mereka ditangkap oleh polisi rahasia dan dipaksa untuk mengaku merusak rezim.

Selain itu, dikatakan bahwa keluarga mereka akan dipindahkan ke kamp penjara politik (stasiun 15) di Yodeok, Hamgyeongnam-do.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved