Berita Aceh Tamiang
Awas! Salah Pertolongan Pertama Bagi Korban Tenggelam Bisa Berakibat Fatal, Begini Cara yang Benar
BPBD Aceh Tamiang sendiri merasa terpanggil untuk membekali para relawan ini dengan ilmu dasar pertolongan pertama dan proses evakuasi.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang menargetkan seluruh kampung yang memiliki objek wisata memiliki relawan tanggap bencana.
Keberadaan relawan tanggap bencana tersebutini sangat penting untuk menjamin keselamatan pengunjung yang akan berdampak pada meningkatnya jumlah wisatawan.
BPBD Aceh Tamiang sendiri merasa terpanggil untuk membekali para relawan ini dengan ilmu dasar pertolongan pertama dan proses evakuasi.
Sebab, pada kenyataannya masih banyak relawan yang buta dengan teknik pertolongan pertama bagi korban tenggelam ataupun tertimbun bencana longsor.
“Misalnya ketika menolong korban tenggelam, banyak peserta yang menunggingkan korban dengan maksud air ke luar dari mulut. Ini tidak benar,” kata Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan Kebakaran BPBD Aceh Tamiang, Muhammad Husni ketika memberi pelatihan kepada relawan di objek wisata Gunung Pandan, Kamis (17/9/2020).
• Jamin Keselamatan Pengunjung, BPBD Aceh Tamiang Siagakan Relawan di Lokasi Objek Wisata
• Satu dari Tujuh Kasus Virus Corona Adalah Petugas Medis, Ini 3 Hal yang ‘Menghantui’ Mereka
• Ratusan Warga Keluhkan Getaran dan Bisingnya Mesin PLTMG Arun 2 di Lhokseumawe
Kesalahan metode pertolongan pertama itu, ditegaskan Husni, dapat berdampak buruk bagi korban dan bisa berujung pada kematian.
“Pelan-pelan, para relawan ini kita beri pemahaman agar ke depannya ketika musibah ini terjadi, langsung bisa ditangani dengan benar,” sambugnya.
Seharusnya, terang dia, pertolongan pertama bagi korban tenggelam dilakukan dengan metode resusitasi jantung paru (RJP) atau awamnya dikenal dengan memompa dada korban disertai dengan nafas buatan.
“Tindakan ini juga tidak seragam, tergantung korban itu dewasa atau anak-anak,” ujar Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan Kebakaran BPBD Aceh Tamiang ini.
• VIDEO Terjaring Razia Karena tak Pakai Masker, Pengendara Sepmor Dihukum Ucapkan Pancasila
• Kasus Covid-19 di Simeulue Meningkat, Pihak RSUD Tutup Poliklinik
• VIDEO Dua Mahasiswi Aceh Selundupkan Sabu ke Jambi, Diupah Rp 30 Juta
Husni juga mengingatkan, agar peserta tidak sembarangan menolong korban yang mengalami patah tulang.
“Patah tulang itu juga berbeda, ada patah terbuka, ada yang tertutup. Masing-masing jenis beda penanganannya,” ungkap Husni.(*)