Update Corona di Banda Aceh

Ketua DPRK Minta Lokasi Terpapar Covid-19 di Lambaro Skep Disemprot Disinfektan, Warga Diuji Swab

Kita minta aparatur gampong mendata warga yang terpapar, dan bagi mereka yang melakukan interaksi dengan warga yang positif terpapar agar dilakukan

Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
For Serambinews.com
Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar ST. 

Laporan Ansari I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar meminta Pemerintah Kota Banda Aceh dan Dinas Kesehatan Kota melakukan penyemprotan disinfektan di Desa Lambaro Skep, Kecamatan Kuta Alam menyusul ditemukannya kasus baru covid-19.

"Penyemprotan disinfektan perlu dilakukan di lokasi yang terpapar virus, bagi warga yang dicurigai terpapar juga harus dilakukan swab dan mentracing orang-orang yang pernah kontak dengan yang bersangkutan," sebut Farid menanggapi temuan kasus baru covid-19 yang menimpa warga setempat, Kamis (17/9/2020).

Menurut Farid penyemprotan disinfektan perlu dilakukan untuk memutuskan mata rantai di lokasi yang terpapar agar tidak meluas dan menyebar ke lokasi lain.

Demikian pula keluarga yang melakukan kontak erat dengan pasien positif covid-19 harus diswab dan menjalani isolasi mandiri sesuai dengan tingkat gejala klinis yang mereka alami.

Positif Covid-19, Satu Keluarga di Lambaro Skep Diisolasi, Warga Lainnya Hilang Penciuman dan Mual

FOTO - Masker Wajah Unik Selama Pandemi Covid-19 Dari Berbagai Belahan Dunia

"Kita minta aparatur gampong mendata warga yang terpapar, dan bagi mereka yang melakukan interaksi dengan warga yang positif terpapar agar dilakukan swab. Kalau tidak ini akan lahir banyak orang merasa sehat tapi sesungguhnya menjadi carier atau pembawa virus dalam tubuh yang bisa menular ke orang lain," ujarnya.

Menurut Farid Nyak Umar warga juga harus terbuka dan melapor ke aparatur gampong apabila ada mengalami gejala covid-19 karena akan memudahkan penanganannya sesuai protokol kesehatan.

"Seperti pengalaman lalu di Lambaro Skep dan di Beurawe ada warga yang terpapar tidak diinformasikan kepada aparat desa. Seharusnya informasi pasien covid-19 itu diberitahukan kepada aparatur gampong supaya bisa diantisipasi sesuai dengan protokol kesehatan," jelasnya.

Menurut Farid aparatur gampong diminta menerapkan kembali pageu gampong dan menerapkan protokol kesehatan, antara lain dengan memakai masker, dan mengimbau warga menghindari kerumunan dan sering mencuci tangan.

Rumah isolasi

Disebutkan Farid Nyak Umar Pemerintah Kota Banda Aceh Rabu (16/9/2020) lalu sudah melakukan pertemuan dengan pihak RSU Meuraxa, Dinkes Kota, dan BPBD untuk mengevaluasi penanganan covid-19 di Banda Aceh yang menunjukkan kurva peningkatan.

Selain itu, Pemerintah Kota Banda Aceh juga telah mengalokasi anggaran sekitar Rp 300 juta untuk menyediakan rumah isolasi mandiri bagi warga yang terpapar covid-19, berlokasi di Keudah, Kecamatan Kuta Raja.

"Ada 50 kamar, tapi dalam sebulan ini terisi baru dua kamar. Padahal di situ sudah ada fasilitas kesehatan, makanan, vitamin, gratis semua ditanggung pemerintah," tukasnya.

Farid berharap agar keberadaan rumah isolasi ini dapat disosialisasikan Pemko Banda Aceh dan aparatur desa ke warga.

Karena selama ini banyak ditemukan kasus warga positif covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah justru tidak lebih baik karena bisa menularkan kepada anggota keluarga lain yang serumah.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved