Luar Negeri
Filipina Klaim Sabah Bagian dari Negaranya, Locsin: Kami Akan Menangani Ini Dengan Kekuatan Maksimal
Filipina mengkalim bahwa, Sabah telah diambil paksa oleh Malaysia dan mengumumkan kemerdekaannya oleh mantan PM Tunku Abdul Rahman atas Izin Inggris.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Departemen Luar Negeri Filipina (DFA) mengumumkan akan mengaktifkan kembali Biro Kalimantan Utara atau North Borneo Bureau.
Hal itu menandai langkah konkret dalam upaya Filipina untuk menangani klaim wilayah Sabah, Malaysia yang sensitif.
Menlu Filipina, Teodoro Locsin memberikan informasi terbaru mengenai hal ini, selama rapat anggaran kementerianya di DPR pada hari Selasa, (15/9/2020).
Ia mengatakan bahwa ini adalah suatu kehormatan negara yang terlibat di wilayah itu.
"Dalam upaya mengamankan apa yang menjadi milik kita, saya telah memutuskan untuk mengaktifkan kembali North Borneo Bureau," kata Locsin, dikutip dari Rappler, Jumat (18/9/2020).
setelah menyadari bahwa seluruh dunia telah melupakan klaim Sabah kita, dengan santai (dunia) menunjuknya sebagai wilayah negara lain ketika kita belum melupakannya," tambahnya.
• Timor Leste Diklaim Punya Uang Banyak, Tapi 10 Tahun ke Depan akan Jadi Negara Mati, Ini Alasannya
• Terlibat Proyek di Laut China Selatan, Filipina Bakal Hentikan Kerjasama dengan Perusahaan China
Menlu itu menambahkan, klaim Filipina atas Sabah adalah salah satu dari beberapa ketidaksepakatan internasional.
"Kita dapat melakukan untuk kepentingan terbaik, tanpa risiko kerugian apapun bagi negara kita," katanya.
Sabah, yang dikenal dengan tanahnya yang kaya sumber daya, adalah wilayah yang diduduki oleh Malaysia tetapi diklaim oleh Filipina sebagai bagian dari wilayah Mindanao.
Pendirian negara persekutuan Malaya rupanya tidak hanya ditentang oleh Indonesia saja, Filipina juga ikut menentangnya.
Filipina mengkalim bahwa, Sabah telah diambil paksa oleh Malaysia dan mengumumkan kemerdekaannya oleh mantan PM Tunku Abdul Rahman atas Izin Inggris.
Kini generasi Filipina sedang menuntut dan bersumpah atas tanah mereka yang berada di Sabah untuk kembali ke pangkuannya.
• Atasi Krisis Tenaga Kerja karena Pandemi Covid-19, Perusahaan Sawit Malaysia Rekrut Narapidana
• Warga Indonesia Dilarang Masuk Malaysia, Pesawat AirAsia Tetap Terbang Jakarta-Kuala Lumpur
Mengapa ini penting?
Pengumuman Locsin semakin meningkatkan klaim Sabah bagian dari Filipina, setelah sebagian besar berisi pertukaran pernyataan dari diplomat dan politisi di kedua negara.
Meskipun Filipina tidak pernah melepaskan atas klaim kedaulatannya atas Sabah, sebagian besar pejabat tetap menahan klaim tersebut untuk menjaga hubungan harmonis dengan Malaysia.
"Kami akan menangani ini dengan kekuatan maksimal," katanya.
Locsin juga menyampaikan bahwa, Filipina telah menaikan derajat kedudukan orang-orang Sabah tanpa kewarganegaraan yang diduga dikirim oleh Malaysia ke Filipina Selatan.
“Filipina harus melanjutkan dengan hati-hati, kami tidak memandang orang yang datang sebagai tanpa kewarganegaraan,”
"Mereka (yang datang) pasti orang Filipina karena Sabah adalah milik kita! Hanya itu saja. Jika Malaysia tidak menyukainya, itu terlalu buruk bagi mereka.
Pertanyaan tentang persahabatan ASEAN - itu tidak akan menghalangi pernyataan saya tentang apa milik kita, " katanya.
• Mahathir Mohamad Tidak Yakin Partai Pemuda yang Didirikan Syed Saddiq akan Menang Pemilu Malaysia
• Puluhan Hektar Lahan di Sebatik Jadi Wilayah Malaysia, Terkuak saat Patok Batas Negara Diukur Ulang
Dibangunkan AS
Masalah Sabah baru-baru ini menjadi berita utama pada akhir Juli, setelah pernyataan dari kedutaan AS yang mengatakan Amerika menyumbangkan perlengkapan kebersihan untuk orang Filipina dari "Sabah, Malaysia".
Menteri Luar Negeri Malaysia, Hishammuddin Hussein telah memberikan pernyataan sebagai tanggapan, dan kedua negara akhirnya memanggil diplomat satu sama lain.
"Itu dia. Saya meledakkan atasan saya dan saya mengatakan kepada kedutaan untuk menurunkannya.
Karena itu telah terjadi pada kami - klaim itu selalu ada. Kami seharusnya tidak membiarkannya menjadi tidak aktif," kata Locsin pada hari Selasa (15/9/2020).
Sementara Filipina condong ke arah untuk menghidupkan kembali klaim tersebut, para analis sebelumnya mengatakan keheningan tentang masalah jika memungkinkan adalah "pragmatis." (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
• Covid-19 Hancurkan Musisi Turki, Ada Jadi Pengemis, Pelacur Sampai Bunuh Diri
• AS Jatuhkan Sanksi Dua Bisnis Milik Hizbullah Bersama Sultan Khalifa Asad
• Rapat Sedang Berlangsung, Anggota Dewan Kepergok Lihat Foto Wanita Topless, Langsung Klarifikasi