Luar Negeri

Kasus Pemimpin Oposisi Rusia Mulai Terkuak, Racun di Botol Air Minum Terdeteksi di Kamar Hotel

Kasus keracunan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny mulai terkuak sedikit demi sedikit. Rincian baru muncul Kamis (17/92020) tentang racun, termasuk

Editor: M Nur Pakar
Foto: Instagram
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny (tengah) dan istrinya Yulia (kanan) berpose dengan petugas medis di rumah sakit Berlin, Jerman, Selasa (15/9/2020) 

SERAMBINEWS.COM, BERLIN- Kasus keracunan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny mulai terkuak sedikit demi sedikit.

Rincian baru muncul Kamis (17/92020) tentang racun, termasuk video dari dalam kamar hotelnya yang konon diambil tepat setelah serangan itu.

Rekan kritikus vokal Presiden Rusia Vladimir Putin itu mengatakan tes telah mengungkapkan jejak racun saraf pada botol air kamar hotel.

Video yang diposting ke akun Instagram Navalny menunjukkan anggota timnya sedang menyisir kamar hotelnya hanya satu jam setelah mengetahui dia jatuh sakit parah dalam penerbangan domestik di Rusia.

Rekan-rekannya dapat terlihat dengan hati-hati mengumpulkan apapun yang mungkin memberikan petunjuk.

Seperti yang dilaporkan koresponden CBS News, tim Navalny mengklaim laboratorium Jerman telah mengkonfirmasi bahwa jejak agen saraf Novichok yang sangat beracun terdeteksi pada botol air yang ditemukan di ruangan itu.

Pemimpin Oposisi Rusia Posting Foto dari Rumah Sakit Berlin, Sampaikan Kabar ke Pengikutnya

Perwakilan pembangkang Rusia awalnya mengatakan yakin dia diracuni dengan secangkir teh di bandara di wilayah Siberia utara negara itu, sebelum naik pesawat ke Moskow.

Selama penerbangan itu, Navalny jatuh sakit parah dan pesawat melakukan pendaratan darurat di Siberia.

Dia dirawat di rumah sakit selama beberapa hari sebelum diterbangkan ke Berlin untuk perawatan.

Namun pakar senjata kimia Hamish DeBretton Gordon, yang baru-baru ini menerbitkan buku tentang karyanya di lapangan berjudul "Pejuang Kimia: Menyelamatkan Kehidupan di Garis Depan Perang Modern," mengatakan kepada CBS News teori teh di bandara tampaknya bukan penyebab keracunan.

PM Pakistan Imran Khan Berencana Hukum Mati Pemerkosa di Depan Umum

"Menempatkannya di botol air akan memastikan bahwa Navalny akan meracuni dirinya sendiri," kata de Bretton-Gordon.

Di menjelaskan Novichok sangat mematikan, hanya bersentuhan dengan satu molekul bisa berakibat fatal.

Mengontaminasi botol air yang diharapkan bisa diambil oleh target yang diinginkan, jauh lebih masuk akal daripada mencoba memasukkannya ke dalam secangkir teh dengan cepat di bandara yang sibuk, katanya kepada CBS News.

Hal tersebut juga tampak serupa dengan taktik yang digunakan dalam menyerang mantan agen ganda Rusia Inggris

Sergei Skripal dan putrinya sama-sama diracuni dengan Novichok di kota Salisbury, Inggris pada tahun 2018.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved