Breaking News

Berita Bireuen

Melihat Murid SD/ MI Bireuen Belajar di Masa Pandemi, Seperti Apa?

Setelah masuk ke pekarangan sekolah, sudah ada guru piket yang menjaga di depan kelas dan mengarahkan anak-anak untuk cuci tangan pakai sabun di...

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nurul Hayati
Foto: Madrasah
Murid MIN 50 Bireuen atau MIN Cot Meurak, Juli, sedang belajar dengan menjaga jarak dan memakai masker, Jumat (18/09/2020). 

Setelah masuk ke pekarangan sekolah, sudah ada guru piket yang menjaga
di depan kelas dan mengarahkan anak-anak untuk cuci tangan pakai sabun di
20 sumber air dekat kelas dan 10 tempat lainnya di tempat wudhuk. Kemudian, murid mengikuti pengarahan singkat setiap pagi, terkait belajar dan juga protokol kesehatan. Lalu, dilanjutkan senam pagi bersama guru dengan tetap menjaga jarak.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Sejak 18 Agustus, proses belajar murid SD/MI di Bireuen berlangsung secara tatap muka.

Pelaksanaannya dengan  tetap mengikuti protokol kesehatan dan masing-masing sekolah/madrasah melakukan proses belajar sistem shift.

Setiap murid wajib memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak.

Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Alfian SPd
MPd kepada Serambinews.com, Jumat (189/09/2020) mengatakan, tim dari
dinas setiap hari melakukan pemantauan proses belajar di masa pandemi.

“Kami hari ini memantau proses belajar di SDN 4,SDN 7 dan SDN 10 Juli, melihat secara dekat kegiatan belajar dengan sistem shift,” ujarnya.

Selain itu, setiap sekolah juga sudah dibentuk satgas Covid-19 di sekolah.

DPO Kasus Curanmor dan Penggelapan, Ditangkap Polisi Langsa Mencuri Kambing

Mereka adalah para guru yang memantau kesehatan murid dan tamu yang datang diharuskan menggunakan masker.

Informasi diperoleh Serambinews.com, seluruh SD/MI di Bireuen melaksanakan proses belajar mengikuti protokol kesehatan.

Kepala MIN 50 Bireuen, Darmawati M Ag yang didampingi M Najib, seorang guru madrasah tersebut kepada Serambinews.com, Jumat (18/09/2020) mengatakan, belajar masa pandemi Covid-19 berlangsung dengan sistem shift.

Karena muridnya banyak, maka dibagi tiga shift.

Jumlah murid mencapai 600 lebih, satu kelas yang biasanya duduk 36 murid, hanya
diisi 18 murid saja.

"Kami belajar bagi shift Hari Senin-Selasa untuk kelas 5 dan 6, sedangkan hari Rabu-Kamis bagi murid kelas 3-4. Terakhir Jumat-Sabtu untuk murid kelas 1 dan 2," rincinya.

Penerapan protokol kesehatan katanya, mulai pintu masuk sampai dalam
kelas.

Bahkan, untuk mencegah penyebaran Covid-19, setiap murid diantar orang tua atau keluarga hanya sampai di pintu pagar, pakai masker, dan setiap anak dicek suhu tubuh oleh guru.

“Sebelum pandemi, orang tua mengantar anak sampai ke depan kelas, begitu juga waktu dijemput. Sekarang orang tua hanya dibolehkan mengantar sampai pintu
pagar,” ujarnya.

Bahaya Mengonsumsi Air Minum Isi Ulang, Berisiko Penyakit Serius

Setelah masuk ke pekarangan sekolah, sudah ada guru piket yang menjaga
di depan kelas dan mengarahkan anak-anak untuk cuci tangan pakai sabun di
20 sumber air dekat kelas dan 10 tempat lainnya di tempat wudhuk.

Kemudian, murid mengikuti pengarahan singkat setiap pagi, terkait belajar
dan juga protokol kesehatan.

Lalu, dilanjutkan senam pagi bersama guru dengan tetap menjaga jarak.

"Semua murid harus pakai masker yang tidak ada masker disediakan di
madrasah. Apabila ada murid suhu tubuhnya diatas 37 ⁰ c, dibawa pulang
dan dianjurkan untuk berobat, agar belajar tidak tinggal diberi bahan
pelajaran secara daring atau didatangi guru ke rumah," tambah
Darmawati. (*)

Pidie Dapat Jatah 10 Ribu Rapid Test

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved