Luar Negeri

Pengacara Wanita Iran Dilarikan dari Penjara ke Rumah Sakit, Seusai Mogok Makan 40 Hari

Seorang pengacara wanita HAM Iran yang dipenjara, Nasrin Sotoudeh dilarikan ke rumah sakit setelah kondisinya sangat lemah

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Pengacara HAM Iran, Nasrin Sotoudeh 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Seorang pengacara wanita HAM Iran yang dipenjara, Nasrin Sotoudeh dilarikan ke rumah sakit setelah kondisinya sangat lemah.

Dia melakukan mogok makan selama 40 hari lebih, kata suaminya pada Sabtu (19/9/2020).

Dia dipindahkan ke unit perawatan jantung tak lama setelah dibawa ke bangsal darurat rumah sakit Taleghani, Teheran, kata Reza Khandan kepada AFP melalui telepon.

"Kami diizinkan untuk melihatnya sebentar," tambahnya.

"Dia sangat lemah, kehilangan banyak berat badan dan mata sangat cekung," ujarnya.

Sotoudeh telah melakukan mogok makan selama lebih dari 40 hari, menurut Khandan.

Pemogokan itu ditujukan untuk menyerukan pembebasan tahanan politik dan napi lainnya untuk mencegah terpapar virus Corona.

Warga Iran Coba Atasi Embargo AS, Impor Mobil di Pulau Kish Gunakan Uang Virtual Bitcoin

Dia berharap ada perhatian terhadap kondisi mereka selama pandemi Covid-19, kata pernyataan Sotoudeh pada 11
Agustus 2020 yang diterbitkan oleh suaminya di media sosial.

Virus sejauh ini telah menewaskan lebih dari 24.000 orang dan menginfeksi hampir 420.000 warga Iran, menurut angka resmi.

Khandan mengatakan kepada AFP dia mengkhawatirkan istrinya karena rumah sakit bukan tempat yang aman melawan virus Corona.

Bahkan, katanya, tidak memiliki ruang isolasi yang tepat dengan banyak pasien yang terinfeksi berbaur dengan pasien
penyakit lainnya.

Tetapi pemindaian terakhirnya belum menunjukkan tanda-tanda infeksi, tambahnya.

Sotoudeh (57) adalah salah satu pemenang penghargaan bergengsi Sakharov Award dari Parlemen Eropa.

Dia menjalani hukuman 12 tahun di Penjara Evin Teheran setelah membela wanita yang ditangkap karena memprotes
undang-undang wajib hijab.

Iran Eksekusi Mati Pegulat Navid Afkari, Dituduh Membunuh Penjaga Keamanan Dalam Demonstrasi 2018

"Semuanya sangat sulit," kata Khandan yang baru saja pulang dari rumah sakit jelang Minggu (20/9/2020) dinihari

"Penjara tidak bekerja sama, mereka tidak menjawab dengan benar ketika Anda bertanya tentang kondisi narapidana,"
ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved