Luar Negeri

Pengacara Wanita Iran Dilarikan dari Penjara ke Rumah Sakit, Seusai Mogok Makan 40 Hari

Seorang pengacara wanita HAM Iran yang dipenjara, Nasrin Sotoudeh dilarikan ke rumah sakit setelah kondisinya sangat lemah

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Pengacara HAM Iran, Nasrin Sotoudeh 

"Mereka bahkan tidak memberi tahu kami tentang rawat inapnya," tambahnya.

Keluarga Sotoudeh diberitahu tentang kondisinya melalui salah satu narapidana.

Sotoudeh memenangkan Sakharov Prize pada tahun 2012 untuk karyanya pada kasus-kasus terkenal.

Termasuk narapidana hukuman mati karena pelanggaran yang dilakukan saat masih di bawah umur.

Dia menghabiskan tiga tahun di penjara setelah mewakili para pembangkang yang ditangkap selama protes massal pada 2009.

Untuk menentang pemilihan ulang presiden ultra-konservatif Mahmoud Ahmadinejad yang disengketakan.

Iran Kutuk Bahrain Buka Hubungan Diplomatik dengan Zionis, Sebuah TIndakan Memalukan

Sedangkan Reza Khandan kembali mengatakan petugas kesehatan memutuskan merawat istrinya karena masalah jantung dan pernapasan serta tekanan darah rendah.

Khandan mengatakan Sotoudeh dipindahkan ke rumah sakit di Teheran utara dari Penjara Evin pada Sabtu pagi.

Sotoudeh memulai mogok makan pada pertengahan Agustus dari sel penjaranya.

Dia ditangkap pada 2018 atas tuduhan kolusi dan propaganda melawan penguasa Iran.

Akhirnya dijatuhi hukuman 38 tahun penjara dan 148 cambukan.

Di bawah hukum dia harus melayani setidaknya 12 tahun.

Selama masa tahanannya, Sotoudeh sesekali mengunjungi klinik karena menderita masalah pencernaan kronis dan kaki keram..(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved