Update Corona di Aceh Utara
Ruang Isolasi Medis dan PNS di RSUD Pratama Lhoksukon belum Difungsikan, Ini Sebabnya
Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib, meresmikan sejumlah ruangan tersebut bagi pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG)
Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib, meresmikan sejumlah ruangan tersebut bagi pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG) pada 27 Agustus 2020.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Sejumlah ruangan RSUD Pratama Lhoksukon sudah diresmikan untuk ruang isolasi mandiri bagi petugas medis dan PNS Aceh Utara yang diduga terpapar Corona.
Namun, hingga kini belum juga difungsikan.
Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib, meresmikan sejumlah ruangan tersebut bagi pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG) pada 27 Agustus 2020.
Saat itu Bupati Aceh Utara menyebutkan akan menyediakan 72 bed (tempat tidur) untuk pasien tersebut.
Peresmian ruang isolasi mandiri Covid-19 di RSUD Pratama saat itu ditandai pengguntingan pita oleh Bupati H Muhammad Thaib.
• DLH Aceh Tamiang Olah Limbah Plastik Jadi Paving Block, Begini Prosesnya Hingga Diyakini Lebih Kuat
• Terekam CCTV, Maling Kuras Kotak Amal Masjid Pulo Sarok Singkil, Beraksi Jelang Shalat Jumat
• Keluarga Petugas Medis yang Meninggal Karena Covid-19 di Aceh Utara Dites Swab
Turut hadir saat peresmian ketika itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Amir Syarifuddin, SKM, dan sejumlah pejabat Forkopimda Aceh Utara.
Bupati turut meninjau langsung fasilitas dan prasarana yang ada di setiap ruangan RSUD Pratama yang dibangun tahun 2019 ini.
RS tersebut rencananya akan beroperasi pada 2021 setelah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan RI.
Terkait persoalan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Amir Syarifuddin SKM, yang dihubungi Serambinews.com, Minggu (20/9/2020) menyebutkan, pekan depan direncanakan ruangan tersebut sudah dapat difungsikan.
“Kita sedang melengkapi fasilitas dalam ruangan tersebut, pekan depan ruangan isolasi mandiri tersebut sudah dapat difungsikan,” ujar Amir.
Fasilitas yang sangat dibutuhkan untuk dapat difungsikan ruangan tersebut adalah air conditioner (AC/pendingin ruangan).
Selain itu, kata Amir juga televisi dan kemudian Closed Circuit Television (CCTV), untuk memudahkan petugas memantau kondisi pasien dan juga televisi untuk hiburan supaya pasien tidak jenuh.
Karena jika pasien jenuh dapat memengaruhi kondisi kesehatannya.
“CCTV sangat kita butuhkan agar petugas yang piket di lokasi bisa memantau kondisi pasien dengan berjarak setiap saat.
Dengan demikian petugas piket tidak harus bersentuhan dengan pasien yang sedang menjalani isolasi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan.
Kebutuhan lain yang sangat dibutuhkan adalah air bersih. Sebab sumur yang ada dikhawatirkan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan pasien.
“Kita sudah bicarakan hal ini dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. Pak Azmi juga sudah turun ke lokasi beberapa hari lalu,” ujar Amir.
Jika fasilitas tersebut sudah dipasang, ruangan itu juga akan segera difungsikan.
“Terkait penyediaan alat tersebut, juga kita komunikasikan dengan pihak ketiga, agar segera dipasang. Nantinya, baru kita siapkan proses pembayarannya,” pungkas Amir Syarifuddin. (*)