Ayah Mertua Bunuh Menantu di Kedai Kopi, Korban Ditusuk di Dada 3 Kali, Marah Putrinya Diselingkuhi

Pembunuhan yang terjadi tiga tahun silam tepatnya 10 Juli 2017 akhirnya mencapai babak akhir dengan dijatuhkannya vonis kepada pelaku pembunuhan.

Editor: Faisal Zamzami
Ilustrasi/ Surya
Suami Bunuh Istri dan Anak di Blitar Diduga Depresi, Ini 7 Fakta terkait Kasusnya 

Tuppani sempat coba berlari dengan luka tusuk di dadanya, tapi akhirnya tjatuh pingsan di restoran sebelah dan meninggal dunia di tempat.

Tan kemudian menendang wajah menantunya itu dua kali dan menghalau kerumuman yang kaget bukan kepalang melihat apa yang baru terjadi.

Pengusaha perkapalan itu memberitahu kerumunan, "Ini menantu saya, tidak perlu tolong dia, dia pantas mati."

Tan dengan tenang meletakkan pisau di samping meja dan kemudian duduk menunggu kedatangan polisi.

Sambil menunggu dia menelepon putrinya dan berkata, ”Ayah tidak bisa tidur kemarin malam.

Ayah sudah melakukannya. Jangan menangis.

Ayah sudah tua. Ayah tidak takut masuk penjara.”

Tan kemudian menyerahkan diri tanpa perlawanan kepada polisi yang tiba di lokasi.

Dia mengaku bersalah di pengadilan.

Sepanjang proses pengadilan, Tan terus menyampaikan perbuatannya didasari oleh kasih sayang seorang ayah terhadap putrinya.

Tan diketahui menderita depresi karena kecemasan akan nasib putrinya disertai konflik dengan Tuppani.

“Ayah sangat mencintai keluarganya.

Tidak ada yang ingin hal ini terjadi.” Shyller berkata setelah mengetahui vonis yang harus dijalani ayahanda.

Aceh Selatan Raih Penghargaan dari Kementerian Keuangan

Baru Setahun Dibangun, Tanggul di Muara Sawang Sudah Rusak Parah, Masyarakat Minta Diperbaiki

Satlantas Polres Lhokseumawe Serahkan Bantuan Sembako ke Dayah Ar-Raudhah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Terima Putrinya Diselingkuhi, Mertua Bunuh Menantu di Kedai Kopi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved