Luar Negeri
Pemimpin Oposisi Rusia Tuntut Kremlin Kembalikan Bajunya Saat Koma di Siberia, Ada Bukti Racun
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, Senin (21/9/2020) menuntut Rusia mengembalikan baju yang ia kenakan saat koma di Siberia.
SERAMBINEWS.COM, KREMLIN- Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, Senin (21/9/2020) menuntut Rusia mengembalikan baju yang ia kenakan saat koma di Siberia.
Dia menyebutnya sebagai bukti penting atas kasus keracunan zat saraf dirinya.
Dalam sebuah posting blog Senin, Navalny mengatakan agen saraf Novichok ditemukan di dalam dan tubuhnya.
Dia mengatakan pakaian yang dilepas saat dia dirawat di rumah sakit di Siberia sebulan lalu setelah pingsan dalam penerbangan Rusia adalah bukti material yang sangat penting.
“Saya menuntut agar pakaian saya dikemas dengan hati-hati dalam kantong plastik dan dikembalikan kepada saya,” tulis politisi dan penyelidik korupsi berusia 44 tahun itu.
Navalny, kritikus paling sengit Presiden Rusia Vladimir Putin, jatuh sakit dalam penerbangan domestik ke Moskow pada 20 Agustus 2020.
Dia dibawa ke rumah sakit di kota Omsk di Siberia dan dipindahkan ke Jerman untuk perawatan dua hari kemudian, seperti dilansir AP, Senin (21/9/2020).
• AS Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Suriah, Seusai Empat Tentaranya Terluka Ditembak Pasukan Rusia
Sebuah laboratorium militer Jerman menentukan bahwa politisi Rusia itu diracuni dengan Novichok.
Jenis yang sama dari agen saraf era Soviet yang menurut Inggris digunakan pada 2018 ke mantan mata-mata Rusia dan putrinya di Inggris.
Navalny tetap dalam keadaan koma selama lebih dari seminggu saat dirawat di Jerman.
Minggu lalu, rumah sakit di Berlin melaporkan melepas ventilator karena kondisinya membaik.
Navalny sejak itu memposting beberapa foto dirinya di rumah sakit dengan mengatakan dia memulihkan kemampuan verbal, mental dan fisiknya.
Dalam sebuah pernyataan Senin, Navalny mengecam pihak berwenang Rusia karena tidak meluncurkan penyelidikan kriminal atas apa yang terjadi padanya.
“Tidak ada kasus kriminal di Rusia, ada 'penyelidikan awal tentang fakta rawat inap.' Sepertinya saya tidak mengalami koma di dalam pesawat, melainkan tersandung di supermarket dan kaki saya patah, ”tulis Navalny.
• FBI Tangkap Pengirim Amplop Berisi Racun ke Presiden Donald Trump, Ternyata Seorang Wanita
Polisi Rusia mengatakan mereka memulai penyelidikan awal, penyelidikan untuk menentukan apakah penyelidikan kriminal harus dilakukan setelah Navalny dirawat di rumah sakit.